Bro and Sist tentunya mengetahui motor tril? Namun saat ini motor tril tersebut ditunggangi oleh 3 anak. Ketiganya bermain motor tril dilapangan motor cros. Bagaimanakah mereka menaiki motor tril alias mereka memainkan motor cros?
Tiga anak yang kabarnya duduk dibangku SMP tersebut sudah piawai menunggangi motor cros. Tiga bocah tersebut sangat hobi di bidang olahraga motor cros ini. Karena itulah ketiganya sangat lincah dan mantap memainkan motor trilnya di atas tanah berdebu bahkan lumpurpun ia terabas dengan gesitnya. Iya untuk memainkan sensasinya itu, mereka berlatih di wilayah BSD, Tangerang Selatan. Ternyata dari pantauan kabaroto dilapangan, mereka sudah lama memainkan motor trilnya diwilayah BSD itu.
"Saya hobi dan suka di motor tril ini walaupun kedua telapak kaki saya tidak menjangkau ke tanah, karena motor ini sangat tinggi. Tetapi saya sangat suka di motor tril ini. Bila dilihat dari sisi keunggulannya sebenarnya motor ini buat orang dewasa. Kalau pakai motor tril ini resikonya lebih tinggi. Sementara jika memakai motor besar pastinya resiko bahayanya lebih besar," jelas seorang anak yang mewakili ketiganya itu.
Lalu dimanakah bedanya? Sangat berbeda sekali. Bila naiki motor tril ini resikonya sangat besar jika tidak mengetahui medan atau struktur tanahnya akan sering terjatuh. Apalagi di sirkuit ini banyak jumpingnya. Dan bila asal loncat akan celakalah kita," ungkap seorang anak berikutnya.
"Di sini sangat terasa sekali sensasinya. Senang sekali apalagi kita di depan dan dapat piala," ucap 3 pembalap mungil ini yang ditemui kabaroto di tempat latihannya.
Pengalaman menjadi pembalap dan suka dan dukanya? Pengalamannya sangat seneng jika kita sudah ada di depan dan pengalaman dukanya pernah jatuh dan bahu saya copot karena itu baru-baru menggunakan motor ini karena saya belum tau teknis dan cara mainnya.
Tingkat kesulitannya saat mengendarai motor ini.
Balap motor cros sangat berbeda dengan motor-motor lainnya. Motor cros sangat sulit dan tingkat kesulitannya yaitu di kontur tanah jika tanahnya licin.
"Kami sebagai pebalap harus hati-hati beda dengan yang di aspal dan mengendarai motornya sangat sulit jika tanahnya becek," tutur sang bocah itu yang menutup pembicaraan.
Baca Juga:
