Otoritas di Prancis melalui badan anti penipuan (DGCCRF) Kementrian Keuangan menuding bos Renault, Carlos Ghosn, mengetahui adanya kecurangan pada uji emisi.
Ghosn dan beberapa petinggi Renault diduga mengetahui dan membiarkan manipulasi perangkat emisi sehingga emisi kendaraan yang dihasilkan jauh melebihi ketentuan batas yang telah diatur oleh Pemerintah Prancis.
Sedangkan lembaga perlindungan konsumen Prancis DCGCCRF dalam keterangan resminya, juga telah memutuskan Renault telah melakukan kecurangan yang merugikan konsumennya. Selain itu, lembaga ini juga mengatakan seluruh jajaran tertinggi Renault termasuk Ghosn, mengetahui skandal ini dan meminta pertanggungjawaban.
Atas kasus ini, saham Renault terus merosot hingga 3,7 persen. Renault sendiri bukan perusahaan otomotif pertama yang diduga melakukan kecurangan pada uji emisi.
Sebelumnya, perusahaan otomotif asal Jerman, Volkswagen, diduga melakukan kecurangan yang sama. Buntutnya, kantor pusat anak perusahaan mereka, Audi, di Ingolstadt dan pabrik di Neckarsulm digeledah.
Hasil pemeriksaan sementara kasus kecurangan pada uji emisi di berbagai perusahaan otomotif di Eropa cukup mencengangkan. Dari beberapa investigasi yang dilakukan ditemukan bahwa terdapat jumlah Nitrogen Oxide (NOx) 10 kali lebih banyak dari aturan yang diperbolehkan pada mobil keluaran GM, Renault, dan Fiat Chrysler.
