POPULAR STORIES

Ini Komunikasi Perjalanan JSI Goes To Sawarna

Ini Komunikasi Perjalanan JSI Goes To Sawarna JSI Goes To Sawarna menapaki jalan bebatuan dan hutan (Foto: KabarOto/Rizky Fitrianto)

Rombongan Jeep Station Indonesia (JSI) bersiap-siap menuju Sawarna Jumat, (4/9). Ada komunikasi diantara mereka selama di perjalanan. Seperti apakah komunikasi para anggota JSI Goes To Sawarna ini?

Setelah makan malam di JHL Auto, pukul 20.00 WIB, peserta touring bersiap melakukan start menuju Sawarna. Koordinasi antar vorijder dan anggota JSI dilakukan. Setelah masuk ke dalam mobil masing-masing komunikasi radio dilakukan. Sebelum berangkat Ketua Umum JSI via radio berpesan untuk seluruh rombongan agar berhati-hati dan mengutamakan keselamatan.

Rombongan mulai jalan melintasi jalan Gading Serpong melintasi ICE, AEON Mall dan berbelok masuk ke jalan tanah dan berdebu dikawasan BSD menuju Cisauk.

"Ini baru awal" ucap vorijder lewat radio.

JSI menapaki perkampungan di kawasan Cisauk. Iring-iringan Jeep dengan suara gahar mendapat perhatian warga yang malam itu belum terlelap. Dari dalam kaca rombongan pun memberi senyum ramah kepada mereka yang melihat dengam kagum.

Rombongan pun tiba di track tanah berdebu pekat yang membuat jarak pandang hanya 20 meter. Tekukan tajam yang dilalui pun membuat para peserta semangat, malam itu.

"Daerah ini namanya gunung batu, disini ada hutan akasia dan pembuat batu bata yang dikirim ke Jakarta," ungkap salah satu peserta lewat radio.

Setelah melewati jalan kecil perkampungan rombongan memasuki wilayah bernama Gunung Batu. Disini tanjakan terjal dan berbatuan dengan jurang disisi kanan dan kiri mewarnai perjalanan.

Ada beberapa titik yang mengharuskan rombongan berhenti untuk mengantri satu persatu agar bisa melintasinya. Rasa puas dan bangga terlihat saat mereka bisa melintasi jalur yang terlihat  curam.

Ketua Umum JSI lewat radio menyatakan bahwa ini jalur jahanam. Karena tanjakan yang berliku debu pekat, banyak simpangan jalan serta jurang pada bagian kanan kirinya membuat kendaraan yang melintasi jika nyasar akan susah untuk menemukan jalan. Peserta pun tidak henti-hentinya saling memperingatkan untuk menyalakan lampu yang bisa menembus debu.

"Di depan ada gerobak, di depan ada capung," kata-kata itu terus terdengar untuk memperingati rombongan saat memasuki jalan menuju daerah Cipanas yang jalanannya rata dan mulus. Membuat peserta terbuai untuk menancap gas.

Memasuki jalan terjal dan berbatu tak jarang rombongan yang berada dibelakang tertinggal. Komunikasi lewat radio pun terdengar untuk memperlambat speed bahkan kadang menepi. Saat menepi kesempatan diambil untuk buang air kecil di hutan. Perjalanan kali ini mendapatkan beberapa rute dan track, country road, semi offroad terkadang offroad. Namun tidak ada lumpur yang biasanya menjadi tantangan tersendiri bagi offroader. Tetapi peserta terlihat puas dengan touring malam itu.

"Ayo goyang lagi" ucap vorijder di radio.

Peringatan akan jalan berlubang, jembatan kecil, jurang dan sebagainya sering terdengar saat memasuki track kaki gunung Halimun. Di sini jalan bebatuan rumput dan berlubang di kanan dan sisi kiri jurang yang dalam ditempuh dengam jarak kurang lebih 40 kilometer. Ternyata jalur yang dilaluinya ini merupakan Kampung Ilang.

Baca Juga: