POPULAR STORIES

Inilah Sensasi Tunggangi Motor Kecil

Inilah Sensasi Tunggangi Motor Kecil Para komunitas motor kecil yang sedang latihan balap. "Happy saja menggunakan motor kecil ini" (Foto-foto: KabarOto/Yudi Atmaja)

Bro and Sist tentunya mengetahui motor kecil? Roda dua yang biasanya ditunggangi oleh anak-anak. Tetapi saat ini berbeda, motor kecil (mocil) ini dilakoni oleh orang dewasa, bahkan dibuat untuk latihan balap. Bagaimanakah mereka menaiki mocil dan menungganginya dan bagaimana rasanya berlatih dengan mocil? Bagaimana pula sensasi motor kecil itu?

Mungkin tidak pernah dengar dikalangan bikers, motor kecil dipergunakan untuk dewasa, bahkan orang yang mempunyai postur tubuh tinggi. Tetapi di sini ada sekelompok biker yang sangat hobi menunggangi mocil tersebut. Iya untuk memainkan sensasinya itu, mereka berlatih di wilayah Pluit, Jakarta Utara. Padahal baru sebulan mereka menggunakan mocil itu.

"Hanya buat happy-happy saja dan main sama teman-teman. Bila dilihat dari sisi keunggulannya tidak ada. Sebenernya motor ini buat anak kecil. Kan, kalau pakai mocil resikonya lebih kecil. Sementara jika memakai motor besar pastinya resiko bahayanya lebih besar. Jadi buat happy dan senang-senang saja mainnya," jelas Edward Dotanisyo.

Lalu dimanakah bedanya? Sangat berbeda sekali. Bila naiki motor besar menikungnya mudah. Tetapi kalau pakai mocil susah untuk menikungnya.

Kan, mocil ini untuk anak-anak. Jadi bila orang dewasa naik ke mocil perlu keahlian untuk menggunakannya.

"Di sini sangat terasa sekali sensainya. Senang sekali apalagi kita di depan dan dapat piala," ucap Edward yang ditemui kabaroto.

Menurutnya, sebulan atau dua bulan sekali para penikmat mocil ini berlatih. Event latihan tersebut untuk membuat kesegaran saja. Ingat, bukan untuk mencari uang, seperti bakapan lainnya.

"Harapan kita ingin diakui oleh pengurus balapan yang ada di Indonesia seperti adanya pengakuan dari pengurus pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI). Komunitas mocil ini sudah mempunyai 20 member. Jika digabungkan dengan anggota dari luar kami, sangat banyak. Misalnya, untuk komunitas mocil yang ada di Radio Dalam sejumlah 50 orang anggota," tutup Edward mengakhiri pembicaraan.

Baca Juga: