KabarOto.com - Guna meningkatkan pelayanan dan memperlancar arus lalu lintas, PT Jasa Marga (Persero) Tbk. membenahi sejumlah Gerbang Tol (GT) Cengkareng. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja lalu lintas berupa peningkatan flow (arus lalu lintas) dan kecepatan kendaraan serta berkurangnya antrean kendaraan di GT Cengkareng.
Upaya yang dilakukan antara lain menambah sejumlah gardu operasi di GT Cengkareng, yang semula berjumlah 17 gardu operasi, nantinya menjadi 23 gardu operasi.
Proses konstruksi penambahan gardu operasi di GT Cengkareng tersebut memakan waktu 7 minggu, terhitung sejak 19 April 2018 dan ditargetkan selesai sebelum Hari Raya Idul Fitri 2018.
Baca juga: 2.000 Orang Meriahkan Kompetisi Lari BORR 10K
GT Cengkareng setiap harinya melayani sekira 84 ribu kendaraan ke arah Bandara. Pengoperasian maksimum 23 gardu operasi ini diharapkan berdampak pada peningkatan kecepatan kendaraan, dan antrean kendaraan diproyeksi akan menurun dari kondisi saat ini, sehingga terjadi perbaikan kinerja lalu lintas.
Selain itu, Jasa Marga pun turut menerapkan beberapa upaya lainnya dengan memfungsikan mobile reader pada jam-jam padat lalu lintas, dan menempatkan petugas pengarah lalu lintas saat terjadi antrean kendaraan.
Vice President Operation Management Jasa Marga, Bagus Cahya AB menjelaskan, setiap tahunnya Jasa Marga selalu melakukan upaya untuk menanggulangi kepadatan arus lalu lintas yang kerap ditemui di GT Cengkareng. Menurutnya, pada tahun 2017, Jasa Marga telah melakukan pelebaran jalan dan menambah kapasitas lajur Km 28 hingga Km 30 arah Bandara.
“Pada tahun 2017, Jasa Marga sudah melakukan pelebaran jalan di Km 28 hingga Km 30, kita tambah kapasitasnya satu lajur lagi, dari tiga lajur menjadi empat lajur. Setiap tahun, Jasa Marga selalu berupaya untuk melakukan pembenahan pelayanan,” ungkap Bagus.
Untuk mengantisipasi kepadatan kendaraan ketika proyek penambahan gardu operasi berlangsung, Vice President Maintenance Jasa Marga Rudy Hardiansyah mengatakan bahwa pengerjaan proyek akan dilakukan pada jam-jam yang paling memungkinkan untuk memaksimalkan pekerjaan.
Rudy pun menjelaskan, pekerjaan yang dilakukan terlebih dahulu adalah pelebaran lajur sebelum melakukan konstruksi gardu, sehingga dapat mengganti lajur pengguna jalan ketika konstruksi gardu mulai dilakukan.
“Nanti kita akan mencari ‘window time’ paling tepat, saat volume kendaraan mulai berkurang, dan pengeraan akan dimaksimalkan pada jam-jam tersebut. Selain itu, kita juga akan mengerjakan dulu pelebaran jalannya, sehingga ketika melakukan konstruksi gardu, jumlah lajur yang bisa dilalui pengguna jalan tidak berkurang,” imbuhnya.
Bersamaan dengan itu, Jasa Marga memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada pengguna jalan atas ketidaknyamanannya selama proses pengerjaan berlangsung. Jasa Marga mengimbau kepada seluruh pengguna jalan untuk berhati-hati dan mematuhi rambu-rambu serta arahan para petugas di lapangan ketika proses pengerjaan berlangsung.