Menyemprotkan cairan penghilang karat sudah jadi ritual pemilik kendaraan bermotor, namun sayangnya masih banyak pemilik kendaraan yang belum mengerti bagaimana menggunakan cairan itu sebagaimana fungsinya.
Carian WD 40 (foto: Alif/KabarOto)
Contoh umum adalah cairan WD 40 dan cairan pelumas rantai. Kedua jenis tadi bahannya berbeda, begitupun kegunaannya. Nah, repotnya kebanyakan pemilik kendraan memakai produk yang sama jenisnya untuk segala macam kebutuhan, Misalnya cairan merk WD 40, sebenrnya cairan ini berfungsi sebagai pembersih karat saja tidak melumasi. pembersih WD 40 bertipe penetran yang hanya cocok untuk membersihkan barang – barang berbahan logam dan sejenisnya dari karat.
Melumasi Rantai dengan cairan Pelumas rantai (foto: Alif/KabarOto)
Sedangkan cairan pelumas rantai, kendati hampir sama kategorinya sebagai penetran namun pada cairan pembersih ditambahkan zat adhesive lubricant yang berfungsi melumasi. Kedua produk ini pun mempunyai kadar penetran yang berbeda.
"Semua penetran hampir sama kategorinya, biasanya dipakai untuk antikarat. Selain itu ada lagi pembagiannya, ada yang terkandung bahan pelumas dan ada yang tidak, kadar penetran dari keduanyapun berbeda" ujar Sanusi, mekanik Supermarket Oli Toda Kelapa Gading.
Fungsi keduanya pun sangat berbeda, cairan yang hanya penetran tidak bisa digunakan untuk melumasi, jika hal ini dilakukan, bahan logam yang disemprotkan akan menjadi kering dan bersih sama sekali, contohnya jika membersihkan rantai sepeda motor hanya dengan WD 40 maka dijamin rantai akan berbunyi dan terkadang bisa kendor atau putus, karena tidak adanya pelumasan pada rantai tersebut, lain lagi halnya, jika membersihkan benda logam dengan cairan pelumas rantai, maka dipastikan bukannya karat hilang malah, debu- debu jadi gampang menempel, karena cairan pembersih rantai mengandung adhesive lubricant,” lanjutnya.
Jadi sebelum membersihkan sebaiknya kenali dulu jenis cairan pembersih yang akan digunakan.
Baca juga:
