Dua produsen raksasa asal Jepang, Mitsubishi Motors dan Nissan melakukan penjajakan untuk berkolaborasi membuat truk pikap untuk pasar Asia Tenggara. Keduanya memilih untuk coba berkolaborasi dengan perhitungan lebih menghemat biaya produksi.
Demikian disampaikan Mitsubishi Chief Operating Officer, Trevor Mann dalam sebuah wawancara dengan wartawan di gelaran Jeneva Motor Show 2017, kemarin.
“Arsitektur pikap Mitsubishi cenderung menjadi dasar untuk model aliansi masa depan. Jika Anda melihat biaya kinerja kami di daerah itu, kita adalah patokan dalam aliansi. Teknologi kami four-by-four, dengan biaya dasar kami pada pikap lebih baik dari Nissan," terang Mann sebagaimana dilansir dari Reuters.
“Kami juga punya landasan teknis dan produksi sebagai pengganti masa depan untuk Nissan Navara dan Mitsubishi Triton,” imbuhnya lagi.
Perlu diketahui, tahun 2016 lalu Nissan pernah melakukan protes keras kepada Mitsubishi setelah perusahaan tersebut mengakui telah memalsukan data konsumsi bahan bakar di bulan April.
Akibat dari pemalsuan tersebut penjualan truk Mitsubishi merosot dan mengalami kerugian yang cukup signifikan.
“Kami berharap penjualan kami bisa bangkt lagi di atas satu juta kendaraan tahun depan. Saat ini kami baru mengejar penurunan 8% dari penjualan 1,05 juta unit sebelum protes Nissan terhadap kami,” tutup Mann.
