POPULAR STORIES

Modal Nekat Bro Mio Sampai Timor Leste

Modal Nekat Bro Mio sampai Timor Leste Bro Mio tampak belakang (foto: dok Bro mio)

Modal nekatnya membuat Bro Mio bisa menginjak bumi Timor, bahkan ia bisa menapakan kaki sampai ke negara Timor Leste. Awalnya ia ikut rombongan dalam acara Honda Bikers Day di Bromo Jawa Timur pada bulan Desember tahun 2011 lalu.

Dari itulah ia diracuni oleh bikers dari berbagai daerah untuk melanjutkan perjalanan ke berbagai daerah mulai dari Bali, Lombok hingga menyeberang ke daerah Timor.

"Liat dompet ada uang, waktu masih cukup panjang karena waktu itu masih free ya udah saya putuskan untuk jalan sendiri ," papar Fahmi Indra Prana, Ketua Honda Vario Club Indonesia (HVCI).

Vario Bro Mio di tugu selamat datang Timor Leste (foto: dok bro Mio)

Selama 82 hari ia menelusuri jalan tanpa tahu medan dan wilayah. Namun keyakinannya yang kuat membuat ia bisa merasakan pengalaman yang belum pernah dirasakan sebelumnya.

"Saya gas pool aja, cuma waktu itu emang pas banget pasport, gps, print peta saya bawa. Bermodal itu saya jalan saja ikuti arah," kata pria yang biasa disapa Mio.

Suka Duka
Selama melakukan perjalanan yang memakan jarak 8000km itu hanya sedikit duka yang dialami, kebanyakan ia selalu dibantu oleh bikers di daerah dan polres.

"Saya juga banyak dibantu oleh masyarakat sekitar saat nanya rute, karena kan saya blank banget sama jalurnya. Kepolisian di Polsek dan Polres juga ngebantu untuk tahu jalur aman dan yang engga. Kadang saya juga tidur di Polsek dikasih makan enak juga sama mereka," kenang Mio seraya tertawa.

Selain itu  selama perjalanan ia merasakan pemandangan indah yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Keramahan masyarakat Indonesia yang sangat membantu dalam melakukan perjalanan panjang itu.

Untuk dukanya ia pun pernah terjatuh saat perjalanan turun dari Kalimutu, selain itu ban kempes pun ia alami.

"Paling dukanya ya mau foto ga bisa, cuma motornya ada yang ke foto. Terus paling ban bocor sama kepleset aja pas turun dari Kalimutu," tambah Mio.

Selain itu dia harus menunggu kapal untuk menyeberang dari pulau ke pulau, karena kapal tiba untuk mengangkut penumpang di daerah Timor tidak setiap hari.

"Lamanya juga menunggu kapal untuk menyeberang, kadang tiga hari bahkan bisa sampai seminggu baru ada kapal lagi," jelas pria yang sebelum berangkat memandikan motor Vario 110nya dengan kembang tujuh rupa.

Beruntungnya ia mendapatkan kiriman dana dari teman-teman komunitas yang punya rasa solidaritas. Selain itu ia juga merogoh koceknya sendiri untuk bisa melintasi jalur Timor. "Saya ga tau itu teman-teman mentrasnfer untuk bekal saya, kalau dihitung mungkin sekitar Rp8 juta total perjalanan pulang pergi," tutur Mio.

Pelajaran dan pengalaman melakukan perjalanan panjang sangat berguna bagi dirinya dan teman-teman komunitas. Satu hal yang dapat diambil betapa pentingnya manajemen dalam melakukan touring. Untuk melakukan touring menurut dia banyak persiapan harus dilakukan, diantaranya waktu, durasi perjalanan, persiapan teknis motor, dan uang.

“Manajemen touring itu harus disiapkan mau kemana tujuannya harus dipastikan biar ga terlalu lama durasinya. Besarnya dana juga harus dipersiapkan misalkan 3000km bensin 1 liter untuk 50km harus dihitung, perjalanan 1 hari untuk makan berapa dan yang pasti restu orang tua itu yang terpenting," jelas Mio.

Baca juga: