Nico Rosberg dan Lewis Hamilton menghabiskan empat tahun sebagai rekan setim di Mercedes, dan selalu bersaing menjadi Juara Dunia F1 selama tiga musim terakhir.
Hamilton sukses memenangkan dua musim pertama sebelum Rosberg tampil sebagai pemenang di musim 2016 lalu. Tak lama berselang, Rosberg mengumumkan pensiun dari balapan jet darat.
Kendati tidak akan lagi turun ke lintasan, Rosberg mengaku masih mengenang masa-masa ketika bersaing dengan Hamilton, dan betapa sulitnya menaklukkan rekannya tersebut.
"Lewis itu pembalap yang sangat bagus ketika mendekati garis tanpa keluar dari area abu-abu, berkat kemampuannya dalam mengendalikan mobil," kata Rosberg kepada Daily Mail.
"Dia pintar, sangat pandai. Saya kesulitan ketika harus bersaing satu lawan satu. Bagi dia, itu alami. Bagi saya lebih rasional. Saya harus bekerja keras mempertahankan posisi,"
"Saya menjadi lebih agresif karena sudah terlalu sering dilewati begitu saja olehnya. Saya sampai harus menyaksikan tayangan ulang dan membuat peningkatan."
Rosberg juga mengungkap rahasia lain di balik performa impresifnya musim lalu. Salah satunya, tidak lagi menuruti hobinya untuk bersepeda.
"Saya berhenti bersepeda pada musim panas untuk mengurangi berat badan. Pada balapan berikutnya di Suzuka, saya berada di garis terdepan. Penurunan satu kilo bisa memberikan waktu sekian detik setiap lapnya.
"Saya berada di garis terdepan karena pengurangan otot kaki. Itu membuat saya menang. Saya memperhatikan hal detail semacam itu," pungkasnya.
Rosberg dan Hamilton merupakan teman kecil sejak masih sama-sama berada di level go-kart. Persaingan mereka pun sudah dimulai sejak kejuaraan The 2000 Karting World Cup.
