Di Kutoarjo Jawa Tengah, ratusan pengemudi becak mengubah becaknya dari gowes menjadi mesin parut kelapa untuk menjalankan rodanya. Alasannya agar lebih cepat sampai ketujuan dan tidak membuat si pengemudi becak merasakan lelah. Becak bermesin?
Walau telah diubah menjadi kendaraan becak bermesin yang modern, namun becak masih memiliki nilai historis dan klasik.
Pakde Medi, seorang pengemudi becak bermesin yang kabaroto temui saat menunggu penumpang mengatakan, dia berinisiatif untuk merakit mesin parut kelapa ini sendiri.
"Dari pada ngontel capek saya mending ngerakit mesin parut kelapa untuk saya gunakan di becak saya," papar Pakde Medy yang telah 3 tahun menarik becak ini.
Dengan biaya Rp2,8 juta Pakde Medy bisa mengubah becaknya. Merawatnya pun gampang, sparepartnya mudah ganti sparepart dan olinya juga cukup murah.
"Biayanya nga terlalu mahal, perawatannya juga mudah, sparepartnya gampang dicari. Saya ganti oli paling tiga bulan sekali. Kalo fanbelt itu biasanya tiap enam bulan sekali," jelasnya.
Baca Juga:
