KabarOto.com - Aki atau accu dalam tiap kendaran jadi perangkat penting untuk menyimpan arus listrik. Begitu komponen ini bermasalah, risiko terbesar adalah menyebabkan perangkat kelistrikkan tidak bekerja dengan baik, bahkan risiko terjeleknya, mesin bisa ngadat.
Makanya, harus dipilih dengan tepat agar komponen kelistrikkan dapat bekerja maksimal. Bila usia pakainya sudah habis, sebaiknya aki segera diganti.
Sebab, kinerja aki yang tidak maksimal akan membuat beban dinamo stater menjadi buruk, yang pada akhirnya dapat merusak dinamo stater itu sendiri. Apalagi biaya kerusakan dinamo stater umumnya lebih mahal daripada mengganti aki.
Agar tak salah pilih, yuk simak penjelasan Muksin dari gerai Fast, di bilangan Pancoran Jakarta (7/03). Sesuaikan ukuran ampere aki dengan ukuran standar mobil.
“Disarankan hanya menaikkan satu ukuran aki dari standarnya,” ucap Muksin. “Kecuali mobil tersebut telah dijejali perangkat elektronik tambahan, yang membutuhkan suplai listrik lebih besar,”lanjutnya.
Baca juga: Yang Harus Dilakukan Agar Bodi Mobil Tetap Kinclong
Namun bila tidak, menaikkan ukuran aki pada mobil standar, merupakan tindakan kurang tepat, karena alternator standar akan bekerja lebih keras, untuk mengisi aki yang lebih besar tersebut.
Pilihan Aki Baru (kabarOto/Edo)
Lalu sesuaikan tinggi badan aki dengan ukuran standarnya. Tidak disarankan mengganti aki dengan bodi yang lebih tinggi.
"Hal ini dapat berbahaya, karena bila kap mesin ditutup lalu menyentuh kepala kutub positif dan minus aki, berpotensi menimbulkan percikan api. Bahkan tidak menutup kemungkinan mengakibatkan ledakan," wanti Muksin lagi.
