POPULAR STORIES

Tips Menjadi Kolektor Miniatur Mobil

Tips Menjadi Kolektor Miniatur Mobil Miniatur mobil atau yang disebut Diecast (Foto: istimewa)

Bro n Sist tahu tidak, miniatur mobil atau yang sering disebut diecast saat ini peminatnya cukup tinggi di Indonesia. Terlihat jelas begitu antusiasnya para pencinta diecast yang hadir di event Indonesia Diecast Expo (IDE) 2016 pada Oktober lalu, yang berlangsung di Balai Kartini, Jakarta Selatan.

Tidak hanya para pecinta diecast yang sudah lama saja yang hadir dalam event IDE 2016 kali ini, terlihat juga para pemula diecast yang turut antusias. Bagi para pencinta dan pemilik diecast pemula atau disebut newbie, ada baiknya mengetahui beberapa hal yang disampaikan Co Founder Toys Model Collector Indonesia (Tomoci), Kemas Yulis Michwan, dilansir dari vivanews.

Menurut Kemas, diecast seperti mobil-mobil memang tak jauh berbeda dengan mainan yang saat ini dijumpai atau dimiliki anak-anak. Hanya saja, jika toys menggunakan bahan yang aman untuk anak-anak, sedangkan untuk diecast model mobil tidak.

“Produsen mainan biasanya dibuat dengan memperhitungkan toys akan dimakan, masuk ke dalam mulut, dibanting, dicelup ke air, hingga dibakar. Sedangkan diecast model biasanya dibuat untuk dewasa sehingga tidak terlalu mementingkan unsur safety,” kata Kemas.

Tak hanya itu, jika mainan diproduksi dengan jumlah banyak sementara model tidak. Oleh karenanya ada diecast yang harganya hingga puluhan juta rupiah. Agar tak mudah tertipu mendapatkan diecast palsu, ada baiknya para newbie tidak langsung mengoleksi mobil yang sedang heboh atau di gandrungi, terlebih jika di banderol dengan harga mahal.

Sebaliknya, newbie cukup mengoleksi diecast yang disenangi bagi dirinya sendiri. “Jadi, jangan beli sebuah mainan tetapi mahal. Karena penyebab mahal itu banyak. Bisa saja gara-gara salah produksi, salah lisensi, atau salah blister dan lainnya,” ujar Kemas menyatakan.

koleksi diecast ada baiknya disesuaikan dengan selera, karena setelah melewati beberapa waktu dipastikan Anda akan mengetahui arah mana mobil-mobil yang akan dijadikan koleksi. “Setelah itu baiknya ikut komunitas, karena informasi dari komunitas itu ada yang tidak umum, ada juga pengalaman koleksi. Jadi banyak faktor plus dan ilmu baru jika ikut komunitas,” pungkasnya.

baca juga: