Beradu Kuat di Pasar Hatchback Indonesia
Untuk menggenjot penjualan, perusahaan otomotif Korea Selatan PT Kia Mobil Indonesia berencana menyegarkan mobil hatchback Kia Rio. Dalam rencana, mobil tanpa buntut itu akan dirilis dalam waktu dekat.
Manajer Public Relation PT Kia Mobil Indonesia, Lawindri Liu menyatakan, Kia Rio yang akan diluncurkan di Indonesia merupakan generasi keempat.
"Ada kemungkinan sebelum semester satu usai, kami sudah pasarkan Rio generasi keempat," kata Lawindri belum lama ini.
Sayang, Lawindri belum mau komentar soal target penjualan. Ia hanya bilang, tulang punggung penjualan Kia berasal dari Rio dan city car Picanto. Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan Rio pernah mencapai puncak tahun 2014 lalu sebanyak 3.586 unit.
Tahun 2015, penjualan Rio turun dan berlanjut hingga 2016. Tak hanya hatchback Kia, merek lain seperti Hyundai juga turun.
Presiden Direktur PT Hyundai Motor Indonesia, Mukiat Sutikno, menyatakan, penurunan penjualan ini akibat persaingan harga mobil yang tidak sehat. "Ada beberapa merek yang banting harga," kata Mukiat beberapa hari lalu.
Di segmen hatchback, Hyundai mengandalkan i-20 yang dirilis September 2016 lalu. Sampai Desember 2016 penjualannya baru mencapai 70 unit. "Semoga setahun bisa terjual 300 unit," kata Mukiat.
"Kompetisi semakin berat dan tak sehat," tambahnya lagi.
Sementara itu, Executive General Manager PT Astra Toyota Motor (TAM), Fransiscus Soerjopranoto, punya pandangan berbeda. Ia menilai, penurunan pasar hatchback terjadi karena agen pemegang merek (APM) agresif meluncurkan mobil di segmen berbeda.
Di segmen hatchback, Toyota mengandalkan Yaris yang menguasai 38,2% pasar hatchback. "Tahun ini kami berusaha pertahankan pangsa pasar. Kami belum melihat tren kenaikan penjualan signifikan," katanya.
Meski penjualan turun, Franciscus tetap optimis Toyota bisa memompa penjualan di segmen lainnya. TAM ia yakini bisa mencapai target penjualan 360.000 unit di tahun 2017.
"Sampai November tahun lalu kami telah menjual 352.400 unit," kata Franciscus.
Berbeda kondisinya dengan mobil hatchback besutan Honda, yakni Jazz. Mobil ini justru mencatat kenaikan penjualan 11% menjadi 15.737 unit sampai akhir 2016. Angka penjualan naik ketimbang penjualan periode yang sama tahun 2015 sebanyak 14.129 unit.
Direktur Marketing & After Sales Service PT Honda Prospect Motor (HPM), Jonfis Fandy menjelaskan pihaknya menggunakan strategi pemasaran agar bisa meningkatkan penjualan. "Kami memberikan diskon dengan bentuk bermacam-macam," ucap Jonfis.
Baca Original Artikel