BYD Racco Tampil di Japan Mobility Show 2025, Langsung Bersaing dengan Kei Car Lokal
KabarOto.com - Raksasa kendaraan listrik asal Tiongkok, BYD, kembali menggebrak pasar otomotif global. Di Japan Mobility Show (JMS) 2025 yang dibuka hari Rabu, (29/10), BYD secara resmi meluncurkan kei car listrik pertamanya yang diberi nama BYD Racco.
Mobil mungil tersebut adalah upaya nyata BYD untuk menantang dominasi produsen lokal Jepang di segmen kei car, pasar yang menguasai sekitar 36% penjualan mobil baru di Negeri Sakura.
BYD Racco hadir dengan desain yang memadukan kepraktisan khas kei car Jepang dengan sentuhan futuristik modern. Mobil ini tampil mengotak (boxy) dengan overhang pendek untuk memaksimalkan ruang kabin, sesuai dengan regulasi dimensi ketat kei car (Panjang maks. 3.400 mm, Lebar maks. 1.480 mm).
Baca Juga: Akio Toyoda Resmi Luncurkan Merek Century sebagai Representasi Kemewahan Puncak Jepang
Desain floating roof (atap melayang) dan lampu depan berbentuk bulat dengan aksen futuristik memberikan kesan elegan dan sporty.
Di sektor performa, Racco mengandalkan teknologi mutakhir BYD. Mobil ini dipersenjatai Blade Battery jenis Lithium Iron Phosphate (LFP) dengan kapasitas sekitar 20 kWh.
Kapasitas baterai ini diklaim mampu memberikan jarak tempuh hingga 180 km berdasarkan standar uji WLTC, menjadikannya ideal untuk mobilitas harian di perkotaan Jepang yang padat. Sedangkan versi jarak jauh membawa baterai 40 kWh dengan tempuh 360 km. Racco juga mendukung pengisian cepat DC hingga 100 kW.
Masuk ke kabin, desain Racco mengusung filosofi smart simplicity dengan layar sentuh floating sebagai pusat kendali, serta panel instrumen digital. Salah satu fitur praktis yang terlihat adalah pintu belakang geser, yang sangat membantu saat parkir di area yang sempit.
Baca Juga: Honda Super-ONE Prototype, Persiapan Menahan Gempuran Mobil Tiongkok
Peluncuran Racco di JMS 2025 menempatkannya langsung bersaing dengan model EV kei car lokal yang populer seperti Nissan Sakura dan Mitsubishi eK X EV.
Racco diperkirakan akan dibanderol mulai dari 2,5 juta Yen (sekitar Rp280 jutaan), sebuah harga yang sangat kompetitif sebelum insentif pemerintah.
Baca Original Artikel