Kini, Wanita Arab Saudi Boleh Mengemudi

Dimas Satrio Utomo Kamis, 28 September 2017

KabarOto.com- Raja Salman melakukan reformasi besar di kerajaan Arab Saudi pada Selasa malam, terkait legalitas izin mengemudi untuk kaum wanita. Demikian dilaporkan Guardian, Kamis (28/09/17).

Menyusul keputusan tersebut, kini wanita di Arab Saudi diberikan hak untuk mengemudi dan tidak lagi memerlukan izin dari wali hukum untuk mendapatkan lisensi. Tak hanya itu saja, mereka tak boleh didampingi wali lelaki ketika mengemudi. Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Arab Saudi di Amerika Serikat (AS), Pangeran Khalid bin Salman bin Abdulaziz.

Baca Juga:



Sebelumnya di bulan Juli 2017, seorang wanita bernama Loujain al-Hathloul, harus merasakan dinginnya jeruji besi penjara karena nekat melanggar aturan ini.

Dia ditangkap di Bandara Internasional Raja Fahd di Dammam. Lebih parahnya lagi, dia juga tak mendapatkan akses untuk menghubungi pengacara atau keluarganya. Dia kemudian dibawa ke Riyadh pada Selasa (6/6/2017) untuk diinterogasi oleh para jaksa.

"Tampaknya ia kembali disasar karena apa yang dilakukannya secara damai sebagai seorang pegiat HAM yang berbicara tentang hak-hak perempuan, yang terus dikungkung di kerajaan Arab Saudi," ungkap aktivis lembaga pemantau hak asasi manusia (HAM), Amnesty International, Samah Hadid.

Ini bukan kali pertama Loujain al-Hathloul ditangkap karena mengemudi. Pada Desember 2014 lalu, dia ditangkap dan ditahan karena berusaha mengemudikan mobil sendiri dari negara tetangga, Uni Emirat Arab, ke Arab Saudi.

"Saya pikir pemerintahan kami mengerti masyarakat kita sudah siap," katanya kepada wartawan.

Lebih lanjut, wartawan menanyakan apakah Arab Saudi berencana untuk melonggarkan hukum perwalian, atau mengambil langkah-langkah lain untuk memperluas hak-hak perempuan, Salman tidak mau berkomentar.

Dapat Sambutan Baik dari AS

Departemen Luar Negeri AS menyambut baik langkah tersebut sebagai "langkah besar dalam arah yang benar".

Keputusan itu muncul di tengah program reformasi yang luas -yang pekan lalu menyebabkan perempuan yang diizinkan masuk ke stadion olahraga untuk pertama kalinya.

Ini adalah perubahan yang paling signifikan dalam tatanan sosial kaku di Arab Saudi yang memiliki batas-batas ketat dalam peran gender (wanita) dan sangat membatasi peran perempuan dalam kehidupan publik.

Arab Saudi menjadi negara terakhir di dunia yang menghapus larangan perempuan mengemudi -sebuah fakta yang sering digunakan oleh para kritikus sebagai bukti bahwa kerajaan (negara) di dunia yang paling menekan kebebasan kaum wanita.

Pangeran kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman, melihat kunci utama dari reformasi adalah menghapus larangan perempuan mengemudi. Mohammed bin Salman bersikeras bahwa langkah tersebut akan menyebabkan partisipasi perempuan lebih tinggi di tenaga kerja dan tak ada lagi batasan dalam interaksi sosial antara laki-laki dan perempuan di luar lingkungan keluarga dekat.

Namun, Mohammed bin Salman dan ayahnya, Raja Salman, ditakutkan terlalu cepat mengambil keputusan dalam perubahan reformasi di internal kerajaan hingga dikhawatirkan akan menyebabkan kemarahan di antara para ulama dan elemen masyarakat Saudi yang mematuhi interpretasi yang kaku dalam ajaran Islam Sunni yang telah berakar selama lebih dari satu abad.

Bagikan

Baca Original Artikel