"Salah satu ciri khas mobil Camel Trophy itu adalah penggunaan ban tipe mud terrain (M/T). Dengan grip ban yang cukup, harapannya kita tidak merusak parah jalur yang di lintasi," ucap Greefion atau akrab disapa Fion. Ban Forceum MT-08 pun teruji di medan berat khas Kalimantan, terutama rute bekas Camel Trophy 1985 di Borneo.

Sejak hari pertama start di Balikpapan, peserta sudah dihadang medan berat. Menuju daerah Bangkirai, peserta harus melewati medan lumpur dalam dan lengket. "Banyak mobil yang jebol sejak hari pertama karena medannya berat," papar Tandon, peserta asal Bali.

Borneo Tribute 2023
Lumpur lengket sulit dilewati, peserta Borneo Tribute 2023 harus gotong royong agar bisa lewat.

"Walaupun beberapa jalur sudah tidak bisa dilintasi, tapi Borneo Tribute masih dapat cukup banyak jalur Camel Trophy dari Balikpapan hingga Samarinda," papar Fion. Jalur yang didapat di antaranya adalah Sepaku, Bangkirai, Jonggon, dan Jembayan.

"Jembayan ini adalah jalur legend Camel Trophy 1985, dimana semua peserta harus dievakuasi helikopter, tidak bisa melanjutkan perjalanan," papar Fion. Sayangnya saat hendak melintas, ada salah satu jembatan yang rubuh, jadi peserta tidak bisa menuntaskan jalur di daerah Jembayan ini.

Setelah menempuh perjalanan 16 hari melewati berbagai medan off-road. Mulai dari tanah kering, batu, lumpur dalam, lumpur licin serta aspal rusak. Rombongan peserta Borneo Tribute pun finish di Tenggarong, Samarinda, Kaltim.