Dapat Sambutan Baik dari ASDepartemen Luar Negeri AS menyambut baik langkah tersebut sebagai "langkah besar dalam arah yang benar".Keputusan itu muncul di tengah program reformasi yang luas -yang pekan lalu menyebabkan perempuan yang diizinkan masuk ke stadion olahraga untuk pertama kalinya.Ini adalah perubahan yang paling signifikan dalam tatanan sosial kaku di Arab Saudi yang memiliki batas-batas ketat dalam peran gender (wanita) dan sangat membatasi peran perempuan dalam kehidupan publik.Arab Saudi menjadi negara terakhir di dunia yang menghapus larangan perempuan mengemudi -sebuah fakta yang sering digunakan oleh para kritikus sebagai bukti bahwa kerajaan (negara) di dunia yang paling menekan kebebasan kaum wanita.Pangeran kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Salman, melihat kunci utama dari reformasi adalah menghapus larangan perempuan mengemudi. Mohammed bin Salman bersikeras bahwa langkah tersebut akan menyebabkan partisipasi perempuan lebih tinggi di tenaga kerja dan tak ada lagi batasan dalam interaksi sosial antara laki-laki dan perempuan di luar lingkungan keluarga dekat.Namun, Mohammed bin Salman dan ayahnya, Raja Salman, ditakutkan terlalu cepat mengambil keputusan dalam perubahan reformasi di internal kerajaan hingga dikhawatirkan akan menyebabkan kemarahan di antara para ulama dan elemen masyarakat Saudi yang mematuhi interpretasi yang kaku dalam ajaran Islam Sunni yang telah berakar selama lebih dari satu abad.