Masuk tol Bali-Mandara, kami mulai menguji performa mesin dan juga akselerasi. Oiya, kabin pun terasa senyap, suara bising kendaraan dari luar masih terdengar, namun hanya sedikit. Belum lagi hiburan yang dihasilkan dari speaker Bose membuat perjalanan ini menyenangkan.
Di jalan, saya mencoba berbagai fitur yang ada di SmartSense, seperti Lane Keeping & Lane following Assist (LKA & LFA). Dua fitur ini membantu mobil tetap berada di garis jalan, yang memberi peringatan melalui visual dan audio.
Selanjutnya, mobil akan kembali ke posisinya, tak lagi keluar lajur. Saat mobil melaju dengan kecepatan di atas 80 kpj, saya merasa aman dengan sistem keamanan yang bernama Forward Collision-Avoidance Assist (FCA).
Saya diberi peringatan jika ada potensi tabrakan di depan, mobil akan menurunkan kecepatan secara otomatis dan ada tanda audio yang mengharuskan saya untuk menginjak rem menurunkan kecepatan.
Masih di tol, saya mencoba untuk menginjak gas lebih dalam, kecepatan yang bisa dirasakan hanya mencapai 110 kpj saja. Karena situasi sedang padat dan tak bisa keluar dari barisan konvoi yang diikuti 40 Hyundai Creta.
Di atas kertas, Hyundai Creta ini dibekali mesin 1.500 cc 4 silinder dengan sistem Intelligent Variable Transmission (IVT) yang mampu menghasilkan tenaga 113 dk pada 6.300 rpm dengan torsi maksimal hingga 143,8 Nm pada putaran 4.500 rpm.
Dibekali juga dengan beberapa mode berkendara, yang bisa diatur sesuai gaya berkendara, di antaranya Eco, Comfort, Smart dan Sport. Mode Sport saya pilih, untuk memberikan tenaga di awal. Karena mode lainnya, saya coba tenaga awal cukup lama untuk bisa melaju dengan sangat cepat.