Menurutnya, salah satu keuntungan dari Honda PCX Hybrid ini memang soal keiritan bahan bakarnya, tetapi hanya berbeda 3%, dibanding Honda PCX konvensional.

Untuk diketahui, mesin Honda PCX Hybrid ini dibantu oleh motor assist yang digerakkan dengan baterai lithium-ion berkekuatan 50,4 V- 4 Ah. Motor ini mengadopsi sumber tambahan dari baterai lithium-ion yang bisa terisi ulang dari sistem AGC.

Ketahanan baterai diklaim PT AHM hingga 8 tahun dengan biaya penggantian unit sekitar Rp.9-10 juta

PCX Hybrid mampu mengeluarkan tenaga maksimum 14,5dk pada 8.500 rpm serta torsi 13,2 Nm pada 6.500 rpm, sementara motor listriknya yang berupa ACG Starter mampu mengeluarkan tenaga 1,8 dk pada 3.000 rpm serta torsi 4,3 Nm pada 3.000 rpm.

"Saat motor assist aktif, pada putaran mesin 3.000 rpm, tenaga mesinnya akan menyuplai 1,8 dk juga menambah torsinya juga sebesar 4,3 Nm," tutup Syamsul.