Persaingan yang terjadi bukan hanya dari Edwin Djaya saja, melainkan juga dari pereli senior lainnya seperti Arief Indiarto. Kedua pereli ini terus menempel Corolla DX bermesin 3S-GE Beams milik Abah di setiap SSnya. "Padahal, di awal saya pikir hanya untuk peregangan iseng-iseng aja. Tapi ternyata persaingannya ketat juga, iseng-iseng tapi kalau ketinggalan kan celaka. Selisih waktu saya dengan Edwin itu dua detik, dia unggul di SS2, SS3 dan SS4," tambah abah.

Abah pun menjelaskan persaingan begitu sengit di Kejurda ini, menurutnya selain karakter mobil, lintasan sirkuit Paramount ini juga menjadi salah satu penyebab lawannya bisa unggul darinya. "Mobil mereka di trek ini cocok, kalau mobil saya hanya cocok pas di tikungannya. Karena trek ini kan straightnya lebih banyak, sehingga lebih banyak mengandalkan kekuatan mesin. Memang dari tim bilang juga seperti itu, saya hanya menang di tikungan, kalau di lintasan lurus, Edwin Djaya mobilnya lebih unggul," imbuhnya.