HID Aftermarket
Tidak hanya head lamp OEM, produsen lampu aftermarket juga mengikuti perkembangan teknologi dengan menghadirkan lampu HID sebagai sistem penerangan alternatif pengganti lampu halogen konvensional. Selain tujuannya positif, keunggulan lampu ini pun beragam.
Sebut saja konsumsi daya yang lebih hemat ketimbang lampu halogen, seperti yang dikatakan Ari selaku distributor lampu mobil Sinar Berlian bahwa dengan daya 35 Watt, lampu HID dapat menghasilkan cahaya hampir tiga kali lipat dibanding dengan cahaya yang dihasilkan oleh lampu halogen konvensional berdaya 55 watt.
“Cahaya yang dihasilkan lampu HID pun memiliki kemiripan dengan sinar dari matahari pada siang hari. Artinya memberikan keamanan berkendara yang lebih efektif ketimbang cahaya lampu halogen,” terang pria yang berkantor di Boulevard Kelapa Gading, Jakarta Utara ini.
Selain itu, masa pakai HID yang ia klaim dapat mencapai 2.000 jam juga merupakan salah satu keuntungan menggunakan lampu yang sering disebut dengan nama “Xenon” ini.
Hal tersebut dapat terjadi karena HID tidak lagi menggunakan filamen tungsten layaknya lampu halogen konvensional yang mudah putus, melainkan elektroda listrik yang dapat menghasilkan busur listrik.
“Namun perlu hati-hati, karena memilih HID yang asal murah saja dapat berisiko lampu tidak tembus kabut, hujan, serta jarak pandang terbatas. Biasanya jarak sorot HID dengan kualitas cukup baik bisa mencapai 180 meter,” tegas pria yang membanderol bohlam HID dagangannya tersebut dengan rentang harga Rp 425 ribu – Rp 2,9 juta.