Roelof menambahkan, Mercedes-Benz merasa terdorong oleh pernyataan dari Pemerintah Indonesia bahwa mereka mempersiapkan dasar untuk perpajakan kendaraan berbasis emisi CO2, yang akan menguntungkan penjualan kendaraan listrik dan hibrida yang ada di pasaran. "Disini kami ingin menunjukkan bahwa Mercedes-Benz sudah siap," tambahnya.