"Acara kemudian disambung setelah salat tarawih, dan band performance serta games yang disediakan panitia. Hal demikian ini sengaja dilakukan agar pencinta Vespa yang terkenal/identik dengan solidaritasnya semakin guyub," imbuh sang Ketua Penyelenggara.

Meski kali ini kegiatan Rolling Thunder tak dapat dilaksanakan terkait masalah izin, mereka tetap semangat mengikuti acara sampai usai.

Foto: SBI

"Kalau saya pribadi sih enggak masalah, tujuan kita kan bikin acara buat santunan jadi kita prioritaskan santunannya dulu. Untuk rolling kita ganti sama games karena untuk S.O.S 1-3 belum pernah ada games," imbuh pemilik nama panggilan Mak Emen itu.

Gusti dari Scooter Bintaro Independent (SBI) pun mengamini pernyataan Emen. "Menurut gue acaranya bagus dan momennya sangat tepat di bulan suci Ramadhan ini, untuk menunjukkan bahwa anak-anak Vespa sangat peduli dengan orang-orang terutama kaum dhuafa," imbuh penggeber Vespa bermotif pelangi tersebut.

Beberapa klub dan komunitas yang hadir di antaranya; SBBT, Boicoot tangerang, Vespagram Tangerang, vesparty, Moron The Gank, Valoce, Semut, Vespa Jakarta, vac tangsel, SPB, Vespa Sexy, Gaber, Kaum Kaleng, Vitam, Abdi Painting, Stres, HNMC Tangerang, Spakbor, Busi, Budavest, HMMC, Brisic, Sisa, Basi, BSR, S.K.C, Coco Twoves, Rosjali, SPI, KRS, VespArt 85, SPI, Insom, Vesparados, Scooterist Fals Indonesia, Ranggong Scooter Independent, VBSD, Forkstangs, SBI, dan lainnya.

"Kalau harapan ke depan sih mudah-mudahan lebih kompak lagi, tetap lebih solid, dan selalu berharap pada para generasi muda yang gantiin kita yang sudah tua," tutup Emen mengakhiri sesi wawancara dengan Kabaroto. Long live classic scooter!