Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dalam sambutannya mengatakan, “Kami menyambut baik visi Shell melalui sebuah skenario yang dapat membantu dunia, termasuk Indonesia, dalam mencapai Paris Agreement untuk menahan peningkatan suhu rata-rata bumi di bawah 2 derajat Celsius.”

Menurutnya, Indonesia memiliki komitmen dalam memenuhi Paris Agreement melalui berbagai upaya, antara lain penurunan emisi gas rumah kaca nasional, pengurangan emisi dari asap kebakaran hutan dan lahan, pengembangan energi terbarukan (EBT) dan inisiasi industri hijau. Melalui upaya ini, dalam waktu 2 tahun, Indonesia berhasil mengurangi emisi sektor energi sebesar 46,31 juta ton, melampaui target 31 juta ton.

Selama lebih dari 2 dekade, pemikiran Skenario Shell telah memasukkan isu perubahan iklim. Shell New Lens Scenario, ‘Gunung (Mountains)’ dan ‘Lautan (Oceans)’, mengeksplorasi 2 cara pandang abad ke-21.

Keduanya mengambil isu-isu global yang mendesak seperti ketegangan politik, globalisasi, urbanisasi, dan aksi iklim, dan menggunakannya sebagai lensa untuk melihat bagaimana dunia bisa berkembang.

Akan tetapi hasil dari dua skenario tersebut menggambarkan pencapaian net-zero emission di akhir abad, artinya skenario tersebut gagal mencapai sasaran suhu Paris Agreement (untuk membatasi kenaikan suhu rata-rata global abad ini hingga di bawah 2 ° C dibandingkan tingkat di masa pra-industri).

Lanjut Baca lagi