5 Mobil Terbang Hasil Karya Perusahaan Otomotif Ternama

Dimas Satrio Utomo Jumat, 27 Oktober 2017

KabarOto.com - Tak hanya mobil berteknologi otonom atau tanpa sopir, para perusahaan otomotif saat ini berlomba-lomba untuk menciptakan mobil terbang. Diharapkan, mobil ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi kemacetan.

Dubai sejauh ini menjadi kota yang paling berminat untuk menggunakan mobil terbang. Bahkan, mereka menyediakan lahan dan fasilitas untuk uji coba mobil terbang.

Baca Juga:

Meski demikian, mayoritas masyarakat masih meragukan mobil terbang. Alasan utamanya adalah faktor keamanan. Kesimpulan ini diperoleh melalui survei yang dihelat oleh University of Michigan Sustainable Worldwide Transportation Program.

Survei tersebut menunjukkan bahwa dua dari tiga responden tahu soal mobil terbang, tapi sebagian besar dari mereka meragukan keselamatannya.

63 persen dari responden mengatakan bahwa mereka sangat memperhatikan soal faktor keselamatan. Mereka tidak akan memiliki mobil itu kalau tidak yakin.

Soal faktor keselamatan juga, menurut 80 persen responden, untuk meningkatkan aspek ini ada baiknya mobil dilengkapi dengan parasut. Bahkan mereka mengatakan bahwa parasut adalah elemen yang wajib ada di mobil.

Hal itu justru semakin memotivasi para perusahaan otomotif untuk menciptakan mobil terbang yang aman dan nyaman. Berikut lima perusahaan otomotif yang segera meluncurkan mobil terbang buatan mereka ke pasar.

1. AeroMobil



Perusahaan asal Slovakia memperkenalkan mobil terbang ciptaannya bernama AeroMobil di ajang Top Marques Monaco. Rentang harga mobil ini antara 1,2 juta hingga 1,5 juta euro (Rp17,1 miliar-Rp21,4 miliar).

Meski demikiian, jika memesannya saat ini, Anda baru akan mendapatkan mobil terbang tersebut pada tahun 2020. AeroMobil bisa digunakan di darat dan udara.

Proses transisi saat di darat dan terbang hanya membutuhkan waktu selama tiga menit. Agar tak mengganggu pada saat digunakan di darat, sayap mobil bisa ditekuk.

Daya tampung mobil ini dua orang. Desain kabinnya seperti mobil pada umumnya. Hanya saja setir didesain untuk mendukung pengoperasian di udara. Monitor di depan pengemudi tak hanya berfungsi sebagai speedometer, odometer, dan lainnya, namun dapat juga menyajikan peta.

Chief Communication Officer AeroMobil, Stefan Vadocz, seperti dikutip dari Reuters, mengatakan, pengemudi juga harus memiliki lisensi pilot selain SIM.

Lantas, apa saja spesifikasi mobil terbang Aeromobil? mobil ini memiliki dimensi panjang 5,9 meter, lebar 2,2 meter, dan tinggi 1,5 meter. Adapun, dimensi pesawat adalah panjang 5,8 meter, lebar 8,8 meter, dan tinggi 1,4 meter. Beban maksimal untuk take-off adalah 960 kg.

Mobil terbang menggunakan mesin custom 2.0 turbocharged 4 silinder boxer dengan sistem pembakaran internal (ICE). Menggunakan sistem penggerak roda depan listrik terpadu yang menggabungkan diferensial elektronik.

Untuk versi mobil dapat memuntahkan tenaga hingga 110 bhp dengan E Motors kembar. Untuk versi pesawat mampu memuntahkan tenaga 300 bhp dengan turbocharged ICE (Euro 6).

Untuk masalah performa, Top speed (mobil) 160 km per jam. Akselerasi 0-100 km per jam butuh 10 detik. Sementara itu, top speed versi pesawat 360km per jam.

2. Toyota SkyDrive



Perusahaan otomotif asal Jepang, Toyota, tampak serius dalam memproduksi mobil terbang. Mereka berencana menciptakan SkyDrive, mobil terbang terkecil di dunia.

Rencananya, Toyota akan memperkenalkan SkyDrive pada ajang Olimpiade Tokyo tahun 2020. Peluncuran mobil terbang ini juga merupakan kampanye olimpiade yang bakal digelar di Negeri Sakura.

SkyDrive memiliki ukuran yang amat mungil. Mobil terbang ini hanya akan bisa menampung satu orang saja. Panjang mobil ini 2,9 meter, lebar 1,3 meter, dan tinggi 1,1 meter. Hal ini menjadikan SkyDrive sebagai mobil terbang terkecil di dunia. Demikian dilansir Carscoops, Rabu (17/5/2017).

SkyDrive memiliki tiga roda. Dua roda berada di belakang dan satu roda berada di depan. Ada empat baling-baling yang berada di tiap sudut mobil ini.

Toyota berinvestasi hingga sekitar 40 juta yen atau sekitar Rp 4,6 miliar ke grup Cartivator (perusahaan pengembang mobil terbang) yang beroperasi di luar kota Toyota di pusat Jepang.

Toyota dan perusahaan grup tersebut telah menyetujui untuk mendukung proyek tersebut, dengan harapan bisa membangun prototipe mobilnya pada 2018.

"Kami terus berupaya untuk menghadirkan inovasi. Semoga saja kami bisa secepatnya menyelesaikan proyek ini dan konsumen kami dapat menikmati hasil ciptaaan kami," ungkap Presiden Toyota, Akio Toyoda.

Proyek mobil terbang SkyDrive juga menjadi upaya Toyota untuk mengejar ketertinggalan dalam hal produksi mobil listrik. Beberapa waktu lalu, Toyoda mengungkapkan keresahannya terkait ketertinggalan perusahaan dalam hal mobil listrik sehingga menyebabkan kerugian besar.


3. Pop.Up

Konsep mobil bisa terbang yang saat ini jadi perbincangan hangat di kalangan peneliti dunia otomotif rupanya juga jadi perhatian serius produsen raksasa pesawat komersil, Airbus. Di ajang Geneva Motor Show 2017, produsen pesawat komersil asal Prancis itu langsung turut ambil bagian untuk memajang konsep mobil terbang.

Adalah Pop Up System nama yang disematkan untuk konsep mobil terbang Airbus. Konsep ini berwujud desain mobil yang digerakkan delapan baling-baling untuk bisa mengangkatnya ke angkasa.

Seperti pola kerja drone sebenarnya mekanisme konsep kerja dari Pop Up System ini. Kedelapan rotor baling-baling bekerja dan mengangkat kamera serta modul pengatur pada bagian tengah untuk mengabadikan gambar dari angkasa.

Meskipun masih bersifat konsep, namun konsep mobil ini cukup menyita perhatian dari pengunjung. Direncanakan mobil ini akan resmi diluncurkan ke pasar global pada tahun 2027 mendatang.

Konsep Pop Up System ini dimunculkan Airbus ke permukaan dengan menggandeng rumah desain Italdesign Giugiaro, Italia, yang kesohor dengan desain-desain uniknya untuk mobil Maserati MC12 di 2004, generasi pertama Volkswagen Golf 1974, Scirocco 1974, Passat 1973, dan Audi 80 1974.

Dilansir dari Tech Crunch, Pop Up adalah bentuk mobil kompak dua penumpang yang punya kemampuan beroperasi di darat dan di angkasa lewat kinerja modul-modul yang disediakan. Mobil ini dibuat dengan bahan serat karbon, termasuk baling-balingnya

Mobil ini menggunakan baterai. Sementara pengoperasiannya diatur oleh sistem artificial intelligence. Desain utama yang diusung mobil ini mirip dengan kapsul, yang dapat ditempel ke modul angkutan darat atau modul angkutan udara.

Dengan desain ini, pengguna dapat memilih apakah mau berkendara di darat atau di udara. Kelebihan kendaraan ini adalah kemampuannya mendarat dan terbang secara gerak vertikal laiknya helikopter.

Kelebihan ini membuat Pop Up punya kemampuan ideal untuk menyesuaikan berbagai lokasi. Pihak Airbus juga menyatakan bahwa Pop Up bisa mendarat di stasiun atau lahan parkir tanpa kesulitan.

4. Terrafugia

Produsen mobil asal China, Geely dilaporkan telah membeli perusahaan mobil terbang yakni Terrafugia. Sayangnya sangat sedikit informasi yang tersebar, hanya saja diketahui bahwa Terrafugia menjadi salah satu pemimpin dalam industri mobil terbang yang telah melakukan pengembangan dengan prototype yang dihasilkan yakni Transition.

Mengutip laman Carscoops, Transition sendiri menjadi prototype pertama mobil terbang didunia dengan desain praktis dan dirancang agar dapat terbang seperti pesawat dan dikendarakan seperti mobil yang berjalan ditanah.

Mobil terbang Transition mampu menampung dua orang. Canggihnya mobil terbang ini memilki sayap yang bisa dilipat dan dibentangkan hanya dalam rentang waktu kurang dari 1 menit saja. Agar mampu terbang, Transition membutuhkan bahan bakar khusus.

Saat ini Terrafugia juga diketahui tengah mengembangkan mobil terbang hybrid yakni TF-X yang mampu menampung empat orang. Canggihnya mobil terbang TF-X dapat melakukan take off dan mendarat secara vertikal yagn diklaim jauh lebih praktis.

Belum diketahui apa rencana yang dipikirkan oleh Geely. Namun langkah tersebut bisa saja dilakukan untuk memperluas kekuatannya di peta persaingan mobil terbang, karena saat ini ada Uber dan Airbus yang juga mengembangkan mobil terbang.


5. Lilium Jet's Electric Flying Car

Perusahaan otomotif asal Jerman, Lilium Jet, mengujicoba mobil terbang buatan mereka yang bernama Lilium Jet's Electric Flying Car. Hasilnya pun memuaskan.

Prototipe mobil terbang ini memiliki kapasitas 2 penumpang, bersama dengan 36 motor listrik dan 12 baling-baling.
Prototipe mobil terbang ini memiliki kecepatan jelajah maksimal 300 km/jam (186 mph) dan jangkauannya lebih dari 300 km (186 mil).

Mobil terbang ini dikatakan akan mampu lebih cepat hingga 5 kali dibandingkan dengan mobil biasa, meski menggunakan tenaga listrik. Selain itu Lilium Jet telah mempertimbangkan mobil tidak kehilangan daya begitu saja yang membuat mobil akan jatuh. Sehingga mobil terbang ini akan tetap aman dikendarai.

Bagikan

Baca Original Artikel

BERITA TERKAIT