Adu Mulut dengan Sopir Uber, Travis Kalanick Banjir Kecaman

julianto Jumat, 03 Maret 2017

Untuk kali kesekian CEO Uber, Travis Kalanick, mendapat kecaman setelah ia terekam kamera tengah bertengkar dengan seorang sopir Uber di San Francisco, Amerika Serikat. Video berdurasi lebih dari enam menit yang kali pertama ditayangkan Bloomberg pada Selasa (28/2) lalu itu menunjukkan Kalanick menumpang Uber bersama dua orang perempuan.

Awalnya ia hanya berbicara dengan kedua rekannya itu, mulai dari soal ulang tahun hingga soal perusahaannya. Tetapi ketika akan turun dari mobil, sopir Uber yang diketahui bernama Fawzi Kamel mengajak Kalanick berbincang sejenak. Obrolan yang awalnya santai dan sopan itu, sontak berubah menjadi adu argumen yang panas.

Kamel awalnya berbicara soal kebijakan Uber yang menurunkan tarif. Kebijakan itu, kata Kamel dalam video itu, telah membuatnya merugi dan bahkan bangkrut.

"Kalian menaikkan standar, tetapi menurunkan harga," kata Kamel yang rupanya menyalakan kamera dashboard ketika pembicaraan itu sedang berlangsung.

Kalanick menjawab keluhan Kamel. Kepada sopir berusia 37 tahun itu ia mengatakan bahwa perusahaan harus menurunkan harga agar bisa bersaing dengan para kompetitor. Tetapi Kamel tak bisa menerima penjelasan itu. Menurutnya para petinggi Uber selalu mengganti-ganti kebijakan dan membuat para pengemudi resah.

"Saya kehilangan 97.000 dolar karena kalian. Saya bangkrut karena kalian," tegas Kamel. Keluhan Kamel itu rupanya tak lagi bisa diterima dengan santai oleh Kalanick, yang kemudian menutup pembicaraan itu dengan sindiran tajam.

"Beberapa orang memang tak bisa memikul tanggung jawab atas kesalahan mereka. Mereka menyalahkan semua yang terjadi dalam kehidupan mereka kepada orang lain. Goodl luck!" ketus Kalanick seraya membanting pintu mobil.

Kamel yang tak mau kalah menjawab, "Semoga kamu juga beruntung, tetapi kamu tahu kamu tak akan bertahan lama."

Perilaku Kalanick sendiri banyak dibanjiri dikritik. Ia dinilai tak menunjukkan jiwa kepemimpinan, terutama ketika Uber sedang dihadang banyak masalah. CNet menulis bahwa perilaku Kalanick menunjukkan bahwa dirinya bukan pemimpin yang matang. Alih-alih menunjukkan empati, ia malah menyalahkan orang-orang yang berada di lini paling depan bisnisnya.

Uber sendiri kini sedang menjadi sorotan, antara lain karena laporan pelecehan seksual terhadap sejumlah karyawan perempuan dan munculnya gugatan dari Google, yang menuding perusahaan itu mencuri teknologi swakemudi dari Waymo, unit bisnis mobil nirawak Google.

Bagikan

Baca Original Artikel