Audi Hadirkan Mesin V6 TDI 3.0L, Era Baru Performa Diesel

Kusnadi Chahyono Senin, 15 Desember 2025

KabarOto.com - Audi menegaskan bahwa mesin diesel performa tinggi masih memiliki tempat signifikan di tengah transisi elektrifikasi global. Pabrikan asal Jerman ini memperluas jajaran mesin untuk Audi Q5 dan Audi A6 dengan memperkenalkan mesin diesel V6 TDI 3.0 liter terbaru.

Mesin tersebut menawarkan tenaga puncak sebesar 220 kW atau setara 299 hp dan torsi 580 Nm yang impresif. Yang membuat mesin ini menonjol adalah penggunaan teknologi MHEV plus yang dikembangkan, yang untuk pertama kalinya dipadukan dengan electrically powered compressor (EPC), atau kompresor bertenaga listrik.

Kombinasi ini memberikan daya tambahan hingga 18 kW (24 hp) dan menetapkan standar baru performa yang sangat efisien dibandingkan dengan generasi mesin diesel sebelumnya.

Baca Juga: Lotus Emeya Pecahkan Rekor Sendiri dalam Pengisian Baterai Cepat

Dasar dari efisiensi yang ditingkatkan ini adalah teknologi MHEV plus, sebuah sistem elektrifikasi parsial yang dirancang untuk meningkatkan kinerja berkendara sekaligus mengurangi emisi CO2 dan konsumsi bahan bakar.

Sistem ini terdiri dari tiga komponen utama yakni generator powertrain, belt alternator starter (BAS), dan baterai lithium iron phosphate. BAS berfungsi sebagai starter mesin dan pengisi daya baterai, sementara generator powertrain memungkinkan pengendaraan semi-elektrik.

Dalam lalu lintas kota yang lambat, manuver, atau kondisi lalu lintas stabil, kendaraan dapat beroperasi murni secara elektrik. Selain itu, generator powertrain juga menyalurkan torsi tambahan 230 Nm dan daya hingga 18 kW saat berakselerasi, serta memulihkan energi hingga 25 kW saat deselerasi.

Mesin V6 diesel

Terobosan teknologi utama terletak di integrasi kompresor bertenaga listrik (EPC) ke dalam sistem V6 TDI. EPC ini merupakan bagian integral dari sistem manajemen mesin dan strategi pembakaran baru, bertindak sebagai penopang turbocharger dalam konsep pengisian daya dua tahap.

EPC secara efektif mengatasi turbo lag, memastikan torsi tinggi tersedia bahkan pada kecepatan mesin rendah. Hal ini menghasilkan konsumsi bahan bakar yang jauh lebih rendah dan responsivitas akselerasi awal yang substansial, dalam 2,5 detik pertama, kendaraan mampu menempuh jarak satu panjang mobil lebih jauh dibandingkan mesin sebelumnya.

Adapun EPC ini ditenagai oleh sistem kelistrikan onboard 48 volt dan terletak di jalur masuk udara, tepat di belakang turbocharger konvensional. Dibandingkan model Audi terdahulu yang menggunakan EPC (seperti S4, S6, dan SQ5), generasi EPC saat ini jauh lebih bertenaga berkat jangkauan operasional yang lebih luas dan peningkatan pasokan udara ke enam silinder.

Diklaim EPC yang ditingkatkan ini kini berfungsi di seluruh rentang kecepatan mesin, tidak terbatas pada rentang sempit seperti sebelumnya. Hal ini menjamin respons yang linear dan cepat, memberikan akselerasi menengah yang mengesankan dengan sensasi pedal yang lebih langsung.

Melalui interaksi antara EPC dan generator powertrain, tekanan boost maksimum 3,6 bar dapat terbentuk hampir satu detik lebih cepat. Memberikan peningkatan akselerasi yang nyata yang terasa mirip dengan drive elektrik, tanpa adanya turbo lag.

Baca Juga: Robotaxi Mewah Hasil Kolaborasi Mercedes-Benz dan Momenta

Roda kompresor berputar hingga 90.000 putaran per menit hanya dalam 250 milidetik, peningkatan hampir 40 persen. Hasilnya, mesin V6 TDI EA897evo4 mampu menyalurkan tenaganya ke jalan dengan otoritas penuh, memadukan electric boost dan output daya diesel yang mengesankan, menjamin performa bertenaga di setiap situasi berkendara, mulai dari akselerasi awal hingga melaju di jalan tol.

Komitmen Audi terhadap keberlanjutan juga tercermin dari kemampuan mesin V6 TDI baru ini untuk menggunakan bahan bakar berkelanjutan HVO 100 (minyak nabati yang dihidrogenasi) yang sesuai dengan standar Eropa EN 15940.

HVO diproduksi menggunakan bahan sisa dan limbah, seperti minyak goreng bekas, dan memungkinkan pengurangan emisi CO2 sebesar 70 hingga 95 persen dibandingkan diesel yang berasal dari minyak bumi.

Kendaraan baru yang meninggalkan pabrik Audi di Jerman kini dikirimkan dengan bahan bakar HVO sudah terisi di dalam tangki, menandai langkah praktis menuju transportasi yang lebih rendah karbon.

Bagikan

Baca Original Artikel