First Drive Aion Y Plus Jakarta-Bandung-Jakarta Tanpa Isi Daya Listrik, Sebegini Biayanya
KabarOto.com - Aion Y Plus menjadi salah satu pilihan mobil listrik di Indonesia. Untuk mengetahui seberapa efisiennya, kami diajak untuk merasakan performanya melintasi Jakarta-Bandung-Jakarta tanpa melakukan pengisian daya listrik.
Disebut sebagai MPEV (Multi Purpose Electric Vehicle) berkapasitas lima penumpang, Aion Y Plus menawarkan kabin luas, performa cukup sebagai mobil listrik dan dibekali beberapa fitur kekinian.
Dalam perjlanan ini, tim KabarOto bergabung dengan tiga rekan media lainnya. Total ada empat orang di dalam kabin dengan kalkulasi berat badan sekitar 304 kg.
Baca Juga: Aion Indonesia Tak Terpancing Ikut Perang Harga Mobil Listrik

Kapasitas Bagasi
Masing-masing dari kami membawa empar backpack medium diletakkan di bagasi belakang yang diklaim berukuran 415 liter. Tentu bukan masalah untuk menyimpan barang-barang bawaan ditambah beberapa kantung, diperkirakan mencapai sekitar 25 kg.
Aion Y Plus yang digunakan merupakan varian tertinggi, yakni Premium. Di atas kertas, mobil listrik ini menggunakan baterai Magazine LFP 63,2 kWh, dengan Jarak tempuh mencapai 490 km menurut metode NEDC.
Perjalanan di mulai dari dealer Aion Warung Buncit, Jakarta Selatan, Saat itu, baterai terisi 99 persen dengan jarak tempuh 485 km berdasarkan MID.
Baca Juga: Aion Indonesia Rakit Lokal Mobil Listriknya Mulai Tahun 2025

Tehnik Irit Berkendara Mobil Listrik
Pengaturan AC dibuat 22 hingga 28 derajat dengan semburan angin di level 1. Meskipun begitu, suhu di dalam kabin terasa cukup dingin dan nyaman.
Kemudian driving mode menggunakan Eco, dan setingan regenerative di level High, tujuannya motor listrik masih sanggup menyuplai tenaga dan torsi di dalam kota dan berakselerasi di jalan Tol.
Memasuki Tol Cikampek via Tol Layang MBZ kecepatan digunakan antara 60 hingga 90 kpj, dengan lalu lintas lancer.
Pemberentian pertama di Rest Area KM 72, untuk sekedar istirahat dan minum kopi. Sisa baterai 81 persen dengan jarak tempuh 396 km.
Baca Juga: Aion Berencana Hadirkan MPV Listrik 7 Penumpang di Indonesia

Kemudian perjalanan dilanjutkan melewati Tol Cipularang hingga keluar di Grbang Tol Pasir Koja. Oh iya, tujuan kami ke Bandung adalah mengunjungi GIIAS Bandung di Sudirman Grand Ball Room.
Setibanya di GIIAS Bandun, baterai tersisa 62 persen dengan sisa jarak tempuh 306 km, dengan jarak yang dilalui adalah 152 km. Konsumsi daya tercatat kumulatif 15,8 kWh/100 km.
Perjalanan Kembali ke Jakarta
Hari kedua dengan tujuan kembali ke Jakart melewati Tol Cimanggis-Cibitung.
Perjalanan hari kedua dimulai dari Kawasan Cihampelas dengan sisa baterai 59 persen. Kami sempat mengitari kota Bandung, sebelum masuk ke Gerbang Tol Pasteur.
Baca Juga: Aion Y Plus dan Hyptec HT Meluncur di GIIAS Bandung 2024, Simak Harga Lengkapnya

Saat itu, kondisi lalu lintas cukup macet. Setingan berkendara masih mempertahankan perjalanan hari pertama.
Tujuan kembali ke Jakarta adalah di Berkala Coffee Ampera, Jakarta Selatan. Saat sampi ditujuan, sisa baterai 29 persen dengan jarak tempuh 143 km.
Sisa Baterai Selama Perjalanan
Adapun, selama perjalanan Jakarta-Bandung-Jakarta menempuh jarak 339 km tanpa mengisi daya listrik selama dua hari perjalanan.
Dari layer spidoemeter, konsumsi daya listrik yang digunakan adalah 13,3 kWh/100 km. Maka secara keseluruhan, daya yang terpakai adalah 44,872 kWh.
Soal biaya perjalanan diluar biaya Tol, biaya isi daya 44,872 kWh untuk berkendara sejauh 339 km adalah Rp 110.000-an. Inii mengacu kalkulasi per 1 kWh di SPKLU senilai Rp 2.466 (Tarif Peraturan Menteri ESDM Nomor 1 Tahun 2023).
Baca Original Artikel