Jago Kebut di Lintasan Basah, Max Verstappen Disebut Mirip Ayrton Senna

Pradia Eggi Sabtu, 28 Desember 2024

KabarOto.com - Keahlian Max Verstappen di lintasan basah sering kali dibandingkan dengan dua legenda Formula 1, Ayrton Senna dan Michael Schumacher.

Penampilannya yang luar biasa pada Grand Prix Sao Paulo, di mana ia berhasil menang meski start dari posisi ke-17, menjadi salah satu momen penting dalam perjalanan Verstappen meraih gelar juara dunia keempat berturut-turut. Aksi gemilangnya ini mendapat banyak pujian dari berbagai kalangan di paddock.

Max Verstappen Punya Visibilitas yang Luar Biasa

Mantan pembalap F1 yang kini menjadi komentator, Karun Chandhok, menggambarkan performa Verstappen sebagai "kelas master" di tengah kondisi balapan yang penuh tantangan. Ia bahkan menyamakannya dengan beberapa penampilan legendaris lainnya dalam sejarah F1 yang berlangsung di lintasan basah.

“Itu benar-benar luar biasa,” ujar Chandhok di podcast Sky Sports F1. “Dalam kondisi seperti itu, visibilitas menjadi masalah besar. Di putaran pertama, para pembalap seperti menembus dinding kabut air.

Baca Juga: Max Verstappen Kini 'Sejajar' dengan Alain Prost dan Sebastian Vettel

“Namun, Max mampu menemukan grip, kepercayaan diri, dan cara untuk menyalip lawan yang tidak bisa dilakukan pembalap lain. Kita lihat Lando terjebak di belakang George, begitu juga banyak pembalap lain yang kesulitan menembus kelompok di depan.

Baca Juga: Gaji Pembalap F1 Khusus Musim 2024: Verstappen Tertinggi, Yuki Tsunoda Terendah

“Tapi Max berbeda. Dia satu-satunya yang berhasil melaju ke depan. Ia memulai dari posisi yang jauh di belakang Lewis Hamilton, seorang pembalap yang juga dikenal jago di lintasan basah. Tapi kali ini, hanya Verstappen yang mampu mendominasi.

Max Verstappen Tunjukkan Performa dan Kontrol Terbaik di Lintasan Basah

“Saya pikir dia benar-benar ingin membuat pernyataan. Ketika dia sudah memimpin, dia tidak hanya bertahan, tetapi memperlebar jarak. Penampilannya mengingatkan saya pada aksi Senna di Donington tahun 1993, Schumacher di Spanyol 1996, atau Hamilton di Silverstone 2008. Dalam momen-momen tersebut, mereka tidak hanya menang, tetapi juga menunjukkan dominasi total.”

Chandhok juga menyoroti keunggulan Verstappen dalam mengatasi tantangan lintasan basah. “Mengendalikan mobil balap itu soal menjaga keseimbangan antara grip dan kecepatan. Ketika grip berkurang karena lintasan basah, mengontrol mobil menjadi lebih sulit.

Baca Juga: Max Verstappen Sabet Gelar ke-4, Ini Pembalap F1 dengan Gelar Juara Lebih dari 4 Kali

“Inilah yang membedakan pembalap hebat. Mereka mampu menjaga keseimbangan mobil dengan sangat presisi, seperti memainkan alat musik, dan tetap mencatatkan waktu lap yang impresif.

“Hal ini sangat sulit dilakukan. Kita lihat banyak pembalap top yang kehilangan kendali, seperti Alonso yang menabrak pembatas saat kualifikasi. Tapi Max? Dia hampir tidak pernah terlihat kehilangan kontrol, bahkan di momen-momen kritis. Dia benar-benar menunjukkan performa kelas dunia di balapan itu.”

Bagikan

Baca Original Artikel