Perang Harga Mobil Listrik Tiongkok Memanas, Makin Canggih Tapi Tekor
KabarOto.com - Tiongkok terus memimpin dalam revolusi kendaraan listrik (EV) global dengan deretan model baru yang sarat teknologi mutakhir. Namun, di balik pesatnya inovasi dan peluncuran model anyar, sebagian besar produsen EV di Negeri Tirai Bambu justru masih merugi.
Dari sekitar 50 merek EV yang saat ini beroperasi di Tiongkok, hanya tiga yang dilaporkan mencetak keuntungan, BYD, Li Auto, dan Seres. Sisanya masih terus membakar modal, mengandalkan strategi potongan harga besar-besaran demi mempertahankan pangsa pasar, meski harus mengorbankan margin keuntungan.
Diskon EV Makin Agresif
Mengutip laporan JP Morgan yang dipublikasikan melalui South China Morning Post, rata-rata diskon harga kendaraan listrik di Tiongkok mencapai 16,8 persen pada April 2025, naik dari 16,3 persen di bulan sebelumnya. Sementara itu, Asosiasi Mobil Penumpang China mencatat diskon rata-rata tahunan pada tahun ini mencapai 8,3 persen.
Di sisi lain, harga jual rata-rata EV anjlok sekitar 10 persen pada Desember 2024, mencerminkan perang harga yang kian intens. Kondisi ini turut memengaruhi margin kendaraan, selisih antara harga jual dan biaya produksi yang kini menyusut menjadi sekitar 10 persen, turun dari 20 persen pada empat tahun lalu.
“Sebagian besar dari mereka tidak bisa bertahan jika terus terlibat dalam kompetisi harga,” ujar analis otomotif dari CnEVPost, Phate Zhang, dikutip Kamis (25/5/2025). “Namun jika mereka berhenti menawarkan diskon, penjualan bisa langsung turun drastis.”
Baca Juga: Xiaomi YU7 Diluncurkan, Intip Spesifikasi dan Kelebihannya
Ekspor Jadi Harapan Baru
Di tengah tekanan kompetisi domestik, pasar ekspor mulai memberikan secercah harapan bagi produsen mobil listrik Tiongkok. Pengiriman EV ke luar negeri mengalami peningkatan, dan dianggap sebagai peluang untuk meraih margin keuntungan yang lebih baik.
Analis JP Morgan, Nick Lai, menilai bahwa ekspor EV bisa menjadi penyelamat bagi perusahaan-perusahaan yang mulai terjepit di pasar lokal. “Sayangnya, permintaan dalam negeri belum menunjukkan pertumbuhan signifikan, sementara persaingan harga semakin ketat,” ujar Lai.
Baca Juga: Xpeng Mona M03 Max Meluncur, Sedan Listrik Canggih Sanggup Tempuh 580 Km
Data terbaru menunjukkan bahwa dalam empat bulan pertama 2025, mobil listrik menyumbang sekitar 33 persen dari total ekspor kendaraan Tiongkok, meningkat dari rata-rata 25 persen dalam dua tahun terakhir.
Meski belum sepenuhnya menjadi solusi, angka ini menunjukkan bahwa pasar global dapat menjadi penyokong bagi produsen EV untuk bertahan di tengah perang harga yang brutal di Tiongkok.
Baca Original Artikel