Resin Berbasis Bio Jadi Andalan Mercedes-AMG Petronas F1 Raih Podium
KabarOto.com - Sebagai langkah revolusioner menuju masa depan balap yang lebih berkelanjutan, Mercedes-AMG Petronas Formula 1 sukses menerapkan material komposit karbon ramah lingkungan di komponen performa tinggi mobil balap mereka.
Terobosan tersebut menandai pertama kalinya resin berbasis bio digunakan dalam balapan resmi Formula 1, di bagian pelindung roda saluran rem belakang mobil #63 yang finis kedua di Baku City Circuit.
Material ini menggantikan 30% resin konvensional berbasis minyak bumi dengan bahan dari sumber terbarukan, tanpa mengorbankan performa aerodinamika atau kekuatan struktural.
Baca Juga: Empat Pembalap Red Bull Finis di Zona Poin F1 Azerbaijan 2025, Catat Sejarah Baru
Inovasi ini merupakan hasil kolaborasi dengan perusahaan sains material Syensqo, dan menjadi tonggak penting dalam strategi keberlanjutan tim untuk mencapai Net Zero pada 2040.

Penggunaan material baru ini menunjukkan bahwa komposit karbon berbasis bio mampu menahan kondisi ekstrem Formula 1. Dalam hal ini termasuk tekanan tinggi, suhu panas, dan kecepatan luar biasa, sekaligus membuka jalan bagi penerapan yang lebih luas dalam industri motorsport maupun sektor otomotif lainnya.
Toto Wolff, Team Principal & CEO, Mercedes-AMG Petronas F1, menyatakan bahwa Formula 1 adalah laboratorium tercepat di dunia.
"Inovasi ini membuktikan bahwa kita bisa menciptakan teknologi performa tinggi yang juga berkelanjutan. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memberikan dampak positif yang melampaui lintasan balap,” yakin Toto Wolff.
Baca Juga: Max Verstappen Menang di F1 Azerbaijan, Piastri Gagal Finis Imbas Kesalahan Fatal
Teknologi ini dikembangkan bersama Syensqo, perusahaan ilmiah yang telah empat dekade menjadi pemimpin dalam solusi komposit untuk industri otomotif dan balap.
Dijelaskan oleh Rodrigo Elizondo, Presiden Syensqo Composite Materials, bahwa resin berbasis bio ini merupakan lompatan besar dalam inovasi material berkelanjutan.

"Penerapannya di lingkungan performa tinggi seperti F1 membuktikan potensi besar teknologi ini untuk aplikasi luas di masa depan,” tegas Rodrigo.
Sementara itu, Alice Ashpitel, Head of Sustainability Mercedes-AMG Petronas F1 mengakui bangga memperkenalkan komposit karbon berkelanjutan dalam komponen teknis balap. Resin ini berasal dari produk sampingan biodiesel, menciptakan siklus produksi yang lebih ramah lingkungan tanpa mengorbankan kualitas.”
Inisiatif ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang Mercedes-AMG Petronas untuk memimpin transformasi industri balap menuju mobilitas yang berkelanjutan.
Sebelumnya, tim juga menjadi pelopor dalam penggunaan bahan bakar berkelanjutan (Sustainable Aviation Fuel) dan menjalankan truk dan generator dengan biofuel HVO100 selama musim Eropa 2024.
Baca Juga: Ini Gelar Juara Dunia Formula 1 Hingga Saat Ini, Terbanyak Hingga Satu Gelar
Fakta Teknis: Apa Itu Komposit Karbon Berbasis Bio?
Komposit karbon terdiri dari dua komponen utama: serat karbon (sekitar 60%) dan sistem resin (sekitar 40%). Resin bertugas mengikat serat dan memberikan kekuatan struktural.
Adanya pengganti sebagian resin dengan bahan dari sumber hayati, Mercedes menciptakan material yang tetap ringan dan kuat, tetapi jejak karbon yang jauh lebih rendah.
Terobosan Mercedes-AMG Petronas F1 dalam penggunaan material berbasis bio di komponen performa tinggi menegaskan bahwa kecepatan dan keberlanjutan bisa berjalan seiring.
Formula 1 bukan hanya ajang balap tercepat di dunia, tetapi juga kini menjadi pusat inovasi teknologi hijau yang kelak dapat diaplikasikan dalam industri otomotif secara luas.
Dengan langkah ini, Mercedes-AMG Petronas F1 sekali lagi memimpin bukan hanya di lintasan, tapi juga dalam perlombaan menuju masa depan yang lebih bersih dan cerdas.
Baca Original Artikel