Simak Berbagai Jenis Kandungan Radiator Coolant dan Fungsinya Agar Lebih Paham

Kipli Jumat, 12 September 2025

KabarOto.com - Radiator merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendingin kendaraan. Fungsinya menjaga suhu kerja mesin tetap stabil, sehingga performa mobil terjaga optimal.

Agar fungsi radiator bekerja maksimal, cairan pendingin atau coolant yang digunakan harus memiliki komposisi tepat. Coolant berperan melindungi mesin dari suhu ekstrem, baik panas maupun dingin.

“Cairan ini merupakan pilihan terbaik yang dirancang khusus untuk melindungi sistem pendingin, termasuk radiator. Tidak hanya itu, coolant juga memberikan perlindungan dari korosi serta menjaga performa mobil,” ujar Rafi’i Sinurat, Kepala Bengkel Astra Peugeot Sunter, Jakarta Utara.

Baca Juga: Perawatan Rantai Motor yang Benar, Sobat Sudah Tahu?

Manfaat Coolant Bagi Mesin Kendaraan

Coolant memberikan sejumlah manfaat penting bagi kendaraan. Selain mencegah mesin mengalami overheat di iklim panas, cairan ini juga mengandung aditif antibeku yang menjaga sistem pendingin tidak membeku pada suhu di bawah nol.

"Lebih dari itu, coolant melindungi mesin dari karat dan korosi berkat kandungan zat aditif khusus. Formula modern coolant biasanya mengandung fosfat, silikat, dan karboksilat yang berfungsi memperpanjang usia pakai mesin," sambungnya.

3 Teknologi Coolant

Secara umum, menurutnya terdapat tiga teknologi coolant yang digunakan pada kendaraan. Teknologi Inorganic Acid Technology (IAT) merupakan tipe konvensional yang berbahan dasar etilen glikol dengan tambahan silikat dan fosfat, berfungsi mencegah korosi pada mesin lama.

Baca Juga: Biaya 'Mencekam' Intai Sobat yang Malas Melakukan Perawatan AC Mobil

"Untuk mobil modern, digunakan teknologi Organic Acid Technology (OAT) yang lebih ramah lingkungan, tahan lama, dan banyak dipakai pada kendaraan keluaran tahun 2000-an ke atas. Selain itu, ada juga Hybrid Organic Acid Technology (HOAT) yang menggabungkan keunggulan IAT dan OAT. Teknologi ini menggunakan silikat serta asam organik untuk perlindungan ekstra terhadap korosi, dan umumnya tersedia dalam berbagai warna," bebernya.

"Cairan pendingin memiliki masa pakai tertentu. Jika tidak diganti secara konsisten, risiko kerusakan mesin meningkat akibat endapan maupun korosi. Selain itu, ketika cairan menguap, sistem pendingin menjadi rentan terhadap kerusakan serius," tutupnya.

Bagikan

Baca Original Artikel