ADAS, Fitur Canggih yang Tak Bisa Sembarang Diperbaiki


ADAS, Fitur Canggih yang Tak Bisa Sembarang Diperbaiki (Carglass Indonesia/ Kipli)
KabarOto.com - Fitur kendaraan roda 4 kini makin canggih saja, salah satunya yang sedang populer adalah Advanced Driver Assistance Systems (ADAS). Dibenamkan pada mobil modern, fungsinya memberikan informasi dan peringatan secara otomatis kepada pengemudi untuk menghindari tabrakan dan potensi bahaya lainnya.
Namun, untuk merawatnya ternyata tidak sembarangan, memerlukan ketrampilan dan ketelitian yang tinggi dari mekaniknya.
Hal tersebut diungkap Managing Director BMW Ultima, Rudy Kuswandi. Menurutnya, ada tantangan memperbaiki kendaraan yang dilengkapi dengan ADAS.
Baca Juga: Kenali 9 Fitur Keamanan ADAS di NETA V-II
"Material yang digunakan dan safety features yang ada di mobil dengan ADAS pastinya terjamin. Misal, untuk BMW dan MINI adalah aluminium, karbon, itu tidak bisa sembarangan diperbaiki, karena butuh tingkat presisi tinggi," kata Rudy.
Rudy menambahkan, fitur ADAS pada mobil modern menambah kompleksitas dalam perbaikan. "Segmen tertentu mobil-mobil modern sekarang sudah dilengkapi ADAS. Nah itu juga perbaikan bodinya harus presisi dan tidak bisa sembarangan," ujarnya.
Hasil survei Insurance Institute for Highway Safety (IIHS), sebuah organisasi independen asal Amerika Serikat yang fokus pada keselamatan, juga menemukan bahwa sebagian pemilik mobil ADAS mengalami kesulitan dalam perbaikan teknologi ini setelah kecelakaan.
Baca Juga: Begini Cara Pasang Kaca di Mobil Modern yang Dilengkapi Fitur ADAS
"Sebagian besar dari 3.000-an pemilik mobil yang kami hubungi mengatakan, mereka tidak pernah memerlukan perbaikan fitur penghindar kecelakaan. Namun bagi sebagian kecil pemilik yang sudah melakukan perbaikan, masalahnya tidak selalu dapat diselesaikan dengan mudah," ungkap Peneliti Senior IIHS, Alexandra Mueller.
Meskipun ada tantangan dalam perbaikan, survei IIHS menunjukkan bahwa konsumen tetap tertarik untuk membeli mobil dengan fitur ADAS. Kehadiran ADAS memang sangat membantu pengendara, namun saat terjadi kecelakaan, kalibrasi ulang sistem ini menjadi tantangan.
Menurut IIHS, kaca depan yang dilengkapi sensor pendeteksi kecelakaan memerlukan kalibrasi ulang yang presisi, seringkali membutuhkan teknisi tersertifikasi dan alat mahal.
Tags:
#Istilah Otomotif #Otomotif