POPULAR STORIES

Akibat Virus Corona, Pengguna Transportasi Umum Berkurang Drastis

Akibat Virus Corona, Pengguna Transportasi Umum Berkurang Drastis Ilustrasi penumpang bus (JktInfo)

KabarOto.com - Kementerian Perhubungan, dikabarkan telah menjalakan arahan Presiden Joko Widodo untuk melakukan langkah menjaga jarak (social distancing), di seluruh angkutan publik, baik darat, laut dan udara.

"Kami menjalankan arahan Presiden untuk menerapkan secara ketat, social distancing di area-area publik yakni di bandara, pelabuhan, stasiun kereta api, dan terminal bus, untuk mencegah penularan Covid-19," ucap Adita Irawati, Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Jumat (20/3) di Jakarta.

Baca Juga: Cara Mudah Agar Kendaraan Selalu Prima, Cek Bagian Ini!

Adita menjelaskan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah meminta seluruh operator transportasi, untuk menjalankan semaksimal mungkin upaya untuk turut memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 atau Corona.
Pengaturan jarak duduk

"Langkah-langkah yang telah dilakukan antara lain penyemprotan sarana dan prasarana angkutan publik, menyediakan hand sanitizer, mengukur suhu petugas maupun penumpang, dan mengatur sitting arrangement, serta menyediakan masker bagi penumpang yang sedang batuk atau flu," jelas Adita.

Langkah lainnya adalah, mengatur antrian penumpang agar terjaga jaraknya di area pelabuhan, bandara, stasiun, dan terminal bus, serta berupa pengurangan jumlah penumpang, dalam satu gerbong kereta api.

Adita mengakui, dampak dari kebijakan pemerintah untuk menjalankan upaya tersebut, dan ditambah dengan kebijakan bekerja dari rumah, membuat pengguna jasa transportasi publik menjadi berkurang.

Jumlah penumpang MRT jauh berkurang

"Penurunannya mencapai 40-70 persen," tutur Adita. Untuk penumpang MRT misalnya, penurunan jumlah penumpang diperkirakan mencapai 69 persen, dibandingkan rata-rata penumpang harian, sebelum mewabahnya virus corona.

Baca Juga: Galeri Foto Bus Mercedes-Benz OH 1626 Avante H8

Jumlah penumpang pada saat weekdays biasanya mencapai 100.000 orang. Namun jika dibandingkan tanggal 17 Maret 2020, jumlah penumpangnya hanya sekitar 31.000 orang.

"Penurunan jumlah penumpang ini, juga mengurangi orang yang berkerumun di area publik. Segala upaya ini diharapkan dapat membantu secara signifikan, upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19," ucapnya.