Profil - Cleveland Ace Scrambler, Si Klasik Pelahap Segala Medan
KabarOto.com - Belum genap dua tahun, Cleveland Cyclewerks (CCW) melalui PT Sumatra Motor Indonesia turut meramaikan pasar motor klasik di Indonesia. Meski begitu, pabrikan asal Amerika Serikat yang berdiri sejak 2009 tersebut, berhasil menarik perhatian pencinta otomotif tanah air.
Hampir semua motor Cleveland kental dengan aura retro klasik. Sebut saja Misfit, Heist, dan Ace. Kali ini KabarOto.com akan membahas Cleveland Ace Scrambler.

Bila dilihat dari sejarahnya, Scrambler merupakan sebuah balapan motor di era 1920-an yang dimulai di Inggris. Balapan tersebut merupakan adu cepat dari satu lokasi menuju lokasi lain yang sudah ditentukan dengan waktu tercepat.
Uniknya, meski pemenang ditentukan oleh waktu tercepat sampai di garis finish, namun tidak disediakan lintasan khusus untuk para pembalap. Jadi mereka bebas untuk melewati perbukitan, jalan berbatu, atau medan sulit lainnya.
Baca juga: Touring Asyik Tim KabarOto.com Ke Geopark Cileutuh
Pada saat itu, belum ada pabrikan yang memproduksi sepeda motor yang khusus untuk melintasi medan berat, seperti trail. Karenanya, para pembalap diperbolehkan melakukan modifikasi motornya agar sanggup menaklukkan berbagai rintangan.
Secara umum, sepeda motor dengan gaya Scrambler merupakan adaptasi dari sepeda motor jalan raya, yang diubah menjadi motor segala medan. Ciri khas yang utama adalah penggunaan ban dengan tapak knobbly untuk off road atau yang dikenal dengan alur 'tahu'.
Seperti yang terlihat pada Ace Scrambler ini, yang menggunakan ban off road dengan profil lumayan lebar untuk membalut pelek jari-jari berukuran 17 inci. Pada bagian depan, Ace Scrambler menggunakan ban berukuran 110/70-17, sedangkan di belakang berukuran 130/70-17.
Karakteristik lainnya dari sebuah scrambler adalah knalpot yang posisinya dimodifikasi dinaikkan ke atas, sedikit di bawah dan sejajar dengan jok. Namun pada Ace Scrambler standar, posisi knalpot tetap pada posisi biasanya. Di bawah. Knalpot ini bertipe freeflow sehingga menghasilkan suara yang gahar.
Posisi knalpot di Ace Scrambler kemungkinan dipertahankan karena menyangkut kenyamanan. Sebab, knalpot yang posisinya lebih tinggi, dapat membuat kaki pengendara khususnya pembonceng, ikut merasakan hawa panas.
Knalpot tersebut melepas gas buang yang berasal dari mesin berkapasitas 229 cc, satu silinder 4 tak. Mesin tersebut dapat menghasilkan tenaga hingga 14 dk pada putaran 7.000 rpm. Dengan ukuran bore x stroke di angka 67 mm x 65 mm dan kompresi 8.7 : 1, mesin ini mulai memuntahkan tenaganya dari rpm menengah hingga tinggi.
Tenaga tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi manual 5 percepatan. Sejatinya, Ace Scrambler mudah dalam hal perawatan, karena masih menggunakan sistem pengabut bahan bakar karburator dengan pengapian CDI.
Di atas kertas, motor yang memiliki bobot 125 kg ini sanggup mencapai kecepatan maksimal di angka 112 kpj, dengan konsumsi bahan bakar 34 km/l.
Satu hal lagi yang menjadi karakteristik gaya Scrambler adalah posisi jok yang rendah dan memanjang. Ace Scrambler memiliki dimensi tinggi 1,142 mm, panjang 1,950 mm, dan lebar 880 mm. Sedangkan tinggi dari jok ke tanah hanya 785 mm, sehingga cukup mudah untuk menapakkan kaki.
Dengan jok ini, Ace Scrambler masih asyik dipakai untuk berboncengan.
Untuk bagian kaki-kaki, Ace Scrambler menggunakan suspensi teleskopik di bagian depan, sedangkan pada bagian belakang menggunakan sokbreker ganda. Sistem pengeremannya termasuk mumpuni, berkat adanya rem single disc di bagian depan dan belakang.
Lampu depannya berbentuk bulat dengan dilengkapi bohlam halogen, berpadu dengan sein yang desainnya juga bulat khas motor klasik. Di bagian belakang, terdapat lampu rem berukuran kecil. Meski ukurannya kecil, namun fungsinya tetap maksimal karena cahayanya yang cukup terang bahkan di malam hari.
Bagian panel instrumen terlihat sederhana, karena masih menggunakan jarum analog untuk penunjuk kecepatan dan putaran mesin, bukan digital seperti sepeda motor era sekarang. Satu hal yang agak menyulitkan adalah tidak adanya indikator level bahan bakar.
Cukup merepotkan karena harus selalu buka tutup tangki yang memiliki kapasitas 12 liter dengan bentuk mirip kepunyaan Kawasaki W 175 tersebut, untuk mengecek sisa bahan bakar.
Di Indonesia, Cleveland Ace Scrambler di banderol dengan harga Rp 54,5 juta. Baru-baru ini KabarOto dapat kesempatan merasakan touring menggunakan motor tersebut. Ikuti terus ulasannya!
Data Spesifikasi
Mesin | Kapasitas: 229.00 ccm (13.97 cubic inches) Engine type: Single cylinder, four-stroke Tenaga: 14.08 dk (10.3 kW)) @ 7000 RPM Rasio Kompresi: 8.7:1 Bore x stroke: 67.0 x 65.0 mm (2.6 x 2.6 inches) Sistem Bahan Bakar: Carburettor. PZ30 |
Kecepatan Maksimal | 112.7 kpj (70.0 mph) |
Fitur | Pengapian: CDI Sistem Oli: Pressure and splash Cooling system: Air Transmisi: 5-speed Penggerak: Rantai Kopling:Wet, multi-disc |
Suspensi dan ban | Suspensi Depan: Telescopic fork Suspensi Belakang: Twin shocks Ban Depan: 110/70-17 Ban Belakang: 130/70-17 |
Rem | Rem Depan: Single disc Rem Belakang: single disc |
Dimensi | Seat height: 785 mm (30.9 inches) If adjustable, lowest setting. Overall height: 1,142 mm (45.0 inches) Overall length: 1,950 mm (76.8 inches) Overall width: 880 mm (34.6 inches) Wheelbase: 1,325 mm (52.2 inches) |
Kapasitas tangki | 12 liter |
Bobot | 125 kg |
Konsumsi Bahan Bakar | Fuel consumption: 2.94 litres/100 km (34.0 km/l or 80.01 mpg) |
Harga | Rp 54.500.000 |
Tags:
#Geopark Cileutuh #Cleveland Cycle Werks