Begini Rasanya Kendarai Suzuki Grand Vitara Hybrid di Trek Off-road

M. Sigit
M. Sigit
Sabtu, 27 Juli 2024
Begini Rasanya Kendarai Suzuki Grand Vitara Hybrid di Trek Off-road

Suzuki Grand Vitara Hybrid (Foto: SIS)

Ukuran: 14
Font:
Audio:
Ctrl/Cmd + +/- untuk ukuran font
Ctrl/Cmd + F untuk fokus jenis font
Ctrl/Cmd + 0 untuk reset
Ctrl/Cmd + P untuk play/pause/resume audio
Ctrl/Cmd + S untuk stop audio

KabarOto.com - Suzuki menyematkan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) pada tiga produknya, All New Ertiga, XL7, dan Grand Vitara. KabarOto mendapat kesempatan untuk merasakan salah satunya, Suzuki Grand Vitara Hybrid, di trek off-road Pagedangan, BSD City, Tangerang.

Sebagai informasi saja, trek off-road Pagedangan memiliki beberapa tantangan, cukup ekstrem dengan tanjakan, turunan hingga gundukan tanah merah. Sepertinya bukan trek nyaman untuk Suzuki Grand Vitara Hybrid yang terbiasa untuk trek aspal.

Baca Juga: Modifikasi Suzuki Carry jadi Tempat Nongkrong dan Ngopi

Suzuki Grand Vitara Hybrid melintasi trek tanah

Impresi Berkendara

Di luar dugaan, Grand Vitara Hybrid sanggup melewati trek dengan mengandalkan penggerak roda depan. Jujur saja tadinya cukup ragu.

Ternyata, Suzuki Grand Vitara Hybrid punya bantingan yang nyaman. Dan tidak mengalami kesulitan dalam melewati tanjakan, turunan dan tikungan.

Jenis suspensi yang digunakan pada mobil ini yaitu Macpherson Strut dengan Coil Spring with Double Action Telescopic, dan Torsion Bar, cukup meredam kontur tanah yang tidak rata.

Cukup nyaman saat berada di kabin. Guncangan dan goyangan, masih tarasa normal. Setirnya mudah dikendalikan, cukup enteng istilahnya tidak melawan saat berbelok atau jalan bergelombang.

Nyaman melintasi trek semi offroad

Spesifikasi Suzuki Grand Vitara Hybrid

Soal performa, Suzuki Grand Vitara Hybrid mengandalkan mesin K15C DOHC 4-silinder berteknologi multi-point injection Dual Jet berkapasitas 1.462 cc bertenaga 101 dk pada 6.000 rpm dan torsi 136 Nm pada 4.400 rpm.

Mesin ini mampu melahap semua kondisi jalan dengan baik. Tidak ada getaran, dan juga raungan yang biasanya didengar pada mobil biasa. Namun, Kabaroto hanya bisa melaju dengan kecepatan hingga 60 kpj di trek tanah lurus.

Teknologi SHVS dibarengi dengan Integrated Started Generator (ISG) dan baterai Lithium-ION, mampu menyimpan energi saat kendaraan berada di kecepatan rendah.

Adanya sistem tersebut membuat effisiensi, terlebih fitur Engine Auto Stop serta SHVS dapat menghasilkan mesin halus lebih mengirit BBM serta ramah lingkungan.

Tenaga listriknya mampu memberikan dorongan tenaga melalui altenator, untuk meringankan daya hasil kerja ISG.

Cara Kerja Teknologi SHVS

Saat kendaraan pada posisi berhenti serta pengemudi tidak menginjak pedal dan gigi netral, secara otomatis kendaraan akan melakukan Engine Auto Stop, mesin akan mati, sistem kelistrikan tetap menyala. Ketika pedal diinjak, secara otomatis ISG akan menyalakan kembali mesin kendaraan.

Saat akselerasi awal, tenaga atau listrik yang tersimpan pada baterai akan memberikan dukungan tenaga pada mesin.

Ketika kendaraan dalam posisi melaju, tenaga atau listrik yang tersimpan pada baterai akan dialihkan pada komponen elektrik, seperti lampu, audio, air conditioner, serta multi-information display, sehingga kerja mesin hanya akan dipusatkan untuk menghasilkan tenaga. Hal ini akan meningkatkan efisiensi konsumsi bahan bakar dan performa saat berkendara.

Saat kendaraan memperlambat laju kendaraan atau deselerasi, secara otomatis ISG mengubah energi kinetik yang dihasilkan pada putaran roda menjadi energi listrik.

Hasil ini mengisi daya baterai yang terdapat pada kendaraan dengan teknologi SHVS. Ketika mobil melakukan pengereman, pengisian daya listrik pada baterai akan semakin besar.

Bila kendaraan melaju pada kecepatan 15 kpj, lalu berhenti dan pengemudi memindahkan transmisi ke netral serta melepas pedal, secara otomatis kendaraan akan mematikan mesin.

Tags:

#Suzuki Grand Vitara Hybrid

Bagikan

Berita Terkait

Bagikan