KabarOto.com - Krisis chip semikonduktor sampai saat ini belum juga selesai. Berbagai pabrikan mobil mengalami kendala dalam memproduksi mobil, karena komponen kecil ini begitu sulit didapat.
Situasi tersebut juga dirasakan Honda Prospect Motor (HPM). Business Innovation and Sales & Marketing Director HPM Yusak Billy menjelaskan, krisis chip semikonduktor sampai saat ini pengaruhi penjualan.
Baca Juga: Honda Perkenalkan Brio Baru Sebagai Mobil COC Di Ajang Balap ISSOM 2022
"Keseluruhan dan nasional, jika bila melihat permintaan dan yang diberikan, Honda Brio indennya masih sekitar 1 sampai 2 bulan,” terang Billy, belum lama ini kepada media. Masa tunggu berbeda, tergantung dari warna, lokasi dan juga varian yang dipilih.
Konsumen Honda Brio saat ini, menurut dia, masih berasal dari luar pulau Jawa. "Brio itu paling banyak konsumennya first car buyer ya, tapi kalau untuk di Jakarta, mayoritas pengguna Brio itu adalah additional car," terangnya.
Billy menambahkan, untuk first car buyer, ada di daerah luar Pulau Jawa yang cukup banyak, di antaranya Sulawesi, Sumatera. Honda Brio diklaim menjadi city car yang cukup laku di Indonesia.
Baca Juga: Terbuka Kelas Pro Dan Amatir, Honda Segera Gelar Brio Slalom Challenge 2022
Bahkan menjadi tulang punggung penjualan HPM di Tanah Air. Dilansir dari data Gaikindo, Wholesales Honda Brio mencatatkan distribusi 44.995 unit pada 2021 lalu. Periode Januari sampai Maret 2022 wholesales sebanyak 18.470 unit.
