Berusia 110 Tahun, Daihatsu Tetap Eksis dan Terus Berkembang

julianto
julianto
Kamis, 02 Maret 2017
Berusia 110 Tahun, Daihatsu Tetap Eksis dan Terus Berkembang

Kantor pusat Daihatsu di Osaka, Jepang.

Ukuran: 14
Font:
Audio:
Ctrl/Cmd + +/- untuk ukuran font
Ctrl/Cmd + F untuk fokus jenis font
Ctrl/Cmd + 0 untuk reset
Ctrl/Cmd + P untuk play/pause/resume audio
Ctrl/Cmd + S untuk stop audio

Daihatsu genap berusia usia 110 tahun pada, Rabu, 1 Maret 2017. Usia ini sekaligus juga menjadi penanda Daihatsu sebagai perusahaan otomotif tertua kedua di Jepang yang masih tetap eksis hingga saat ini. Melihat dari panjangnya usia perusahaan yang masih tetap bisa bertahan di usia yang sudah mencapai satu abad satu dasawarsa, tentunya ada begitu banyak dinamika yang telah dilalui, khususnya dari sisi tantang bisnis. Tak hanya di Jepang, negeri asal Daihatsu, tapi juga di Indonesia dan Malaysia, dua negara yang menjadi ekspansi bisnis Daihatsu.

President of Daihatsu Motor Company Masanori Mitsui mengatakan Daihatsu telah melalui reformasi bisnis secara struktural untuk bertahan di lingkungan yang tidak kondusif. Seperti, global financial crisis, kesulitan K-car di Jepang dan persaingan ketat baik di Indonesia dan Malaysia

"Terutama pada 10 tahun terakhir yang sangat dipengaruhi dengan kondisi politik dan ekonomi global," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/3).

Dengan sejumlah tantangan itu, lanjut Mitsui, Daihatsu justru melihat kesempatan dan peluang untuk bisnis baru. Caranya dengan mengembangkan mobil “value-for-money” dengan terus mengembangkan keunggulan Daihatsu serta menggunakan dasar-dasar K-car yang telah diakui dengan baik oleh Toyota.

Kei Car atau Keijidosha dalam bahasa Jepang adalah mobil dengan dimensi panjang tidak lebih dari 3,5 meter, tidak lebih lebar dari 1,5 meter dan tidak lebih tinggi dari dua meter. Tak hanya dimensinya yang mungil, kapasitas mesinnya pun dibatasi tidak lebih dari 660 cc dengan tenaga maksimum hanya sekitar 63 hp.

Daihatsu telah menjadi perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh Toyota per 1 Agustus 2016. Pada 1 Januari 2017, mendirikan “Emerging-market Compact Car Company”, yaitu suatu organisasi cross-sectional yang bertanggung jawab atas pengembangan mobil kompak untuk negara berkembang.

Mitsui berujar, perusahaan ingin menghasilkan mobil value-for-money yang lebih menarik secara tepat waktu. "Yakni dengan menerapkan kekuatan cara berpikir yang berorientasi pada pelanggan dengan struktur biaya yang mampu memberikan harga dan nilai yang dapat diterima oleh seluruh pelanggan, bersama dengan Toyota.

Daihatsu didirikan pada 1907 dan mulai masuk ke Indonesia pada 1962. Saat itu, Daihatsu memperkenalkan Bemo atau becak motor sebagai angkutan umum menjelang pelaksanaan Asian Games IV di Jakarta.

Penjualan di Indonesia Cukup Baik

Di Indonesia, Daihatsu yang lisensinya dipegang PT Astra Daihatsu Motor (ADM) juga menyambut kedatangan usia 110 tahun Daihatsu dengan angka penjualan yang cukup baik. Selama Januari 2017, ADM mencatat penjualan wholesales 15.826 unit dan retail sales 14.426 unit.

Menurut Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor, Amelia Tjandra, data penjualan per model Daihatsu untuk wholesales Januari 2017 didukung empat kontributor utama, yakni Astra Daihatsu Sigra, Astra Daihatsu Ayla, Gran Max Pick Up (GMPU), dan Daihatsu Xenia. Penjualan Sigra mencapai 3.649 unit (23,1%). Disusul dengan Ayla 3.469 unit (21,9%), Gran Max Pick Up 3.330 unit (21%), dan Xenia 3.024 unit (19,1%).

Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra
Direktur Marketing PT Astra Daihatsu Motor Amelia Tjandra

Kontributor selanjutnya adalah Gran Max Mini Bus (GMMB) 966 unit (6,1%), Daihatsu Terios 904 unit (5,7%), Daihatsu Luxio 294 unit (1,9%), Daihatsu Hi-Max 100 unit (0,6%), dan Daihatsu Sirion 90 unit (0,6%). Untuk retail sales Januari 2017, tidak jauh berbeda dengan wholesales. Empat penopang utama, yaitu Astra Daihatsu Sigra, Gran Max Pick Up, Astra Daihatsu Xenia, dan Astra Daihatsu Ayla.

Penjualan Sigra mencapai 3.732 unit (25,9%), GM Pick Up mencapai 3.144 unit (21,8%), Xenia 2.958 unit (20,5%), dan Ayla 2.043 unit (14,2%). Sedangkan kontributor lain, di antaranya Terios 901 unit (6,2%), Gran Max Mini Bus 881 unit (6,1%), Luxio 330 unit (2,3%), Sirion 221 unit (1,5%), dan Hi-Max 216 unit (1,5%).

Penjualan mobil merek Daihatsu sepanjang 2016 juga naik 16%. PT Astra Daihatsu Motor, selaku agen pemegang merek asal Jepang ini, berhasil memasarkan 192.410 unit kendaraan. Di 2015, Daihatsu hanya menjual 166.567 unit mobil. Angka ini bukan cuma jadi rekor terbesar Daihatsu sepanjang beroperasi di Indonesia. Pencapaian ini membuat ADM jadi APM Daihatsu dengan penjualan tertinggi di antara APM Daihatsu di negara lain, di luar Jepang.

Lalu, apa kunci sukses itu? "Pertama, karena ada produk baru yakni Daihatsu Sigra. Dalam waktu lima bulan, Sigra berhasil terjual 24.642 unit atau berkontribusi 12,8% terhadap seluruh penjualan,” kata Amelia Tjandra.

Kunci yang kedua, menurut Amelia, adalah strategi penjualan dengan fokus pada model populer. "Sejak awal 2016 saya minta tim fokus di Xenia dan Ayla.Kedua produk ini memang jualan Daihatsu terlaris dengan volume 48.591 unit dan 40.300 unit,” imbuhnya lagi.

Daihatsu menyadari, sepanjang 2016 mereka tak seagresif merek lain dalam meluncurkan produk baru. Tercatat, Daihatsu hanya meluncurkan Sigra dan Hi Max, ditambah penyegaran Terios dan Sirion. Strategi ini, kata dia, membuat penjualan Xenia meningkat kendati volume segmen MPV secara umum stagnan. Begitu juga di segmen Low Cost Green Car.

"Kekhawatiran Sigra bakal mengkanibal pasar Ayla dan Xenia tidak terbukti," tegas Amelia.

Bagikan

Bagikan