KabarOto.com - Beberapa waktu terakhir, Indonesia dihebohkan dengan bocornya data pribadi para pejabat tinggi negara. Tak hanya pejabat negara, data masyarakat pun bocor, entah siapa oknum yang membocorkannya.
Dalam rangka menghindari kebocoran data pribadi konsumennya, Gojek membentuk tim khusus, yang akan melindungi data konsumen. Tim ini juga yang akan merespons peningkatan transaksi setelah kolaborasi Gojek dan Tokopedia (GoTo).
Baca juga: Inisiatif J3K, Layanan Baru Gojek Masuki New Normal
Vice President Public Policy and Goverment Relations Gojek Group, Ardhanti Nurwidya menjelaskan, tim khusus Data Protection Officers, tugasnya membaca berbagai peraturan yang ada di Indonesia. Juga merespons dengan mempersiapkan kebijakan internal terhadap setiap regulasi yang terbit.
Selain itu, perusahaan ini juga memiliki tim information security terkait kebocoran data. Tim akan memantau dan mencermati, apakah ada risiko kebocoran data Gojek di dark web yang dijual oleh pihak ketiga. Tak tanggung-tanggung, Gojek juga menjalin kerja sama dengan white hacker, untuk menguji tingkat kerentanan dari sistem keamanan.
"Semua kebijakan internal perlindungan data pribadi berlaku pada semua ekosistem, sehingga kami memiliki standar yang sama untuk seluruh usaha di dalam ekosistem bisnis ini," jelas Ardhanti, Selasa (07/09).
Gojek juga sudah kembangkan sayap bisnis ke sejumlah negara di ASEAN, seperti Singapura dan Vietnam. Di dua negara tersebut, Gojek juga sudah mengimplementasikan standar perlindungan data pribadi konsumen.
Baca juga: Ini Strategi Kedepan Gojek Hadapi Pandemik Covid-19
Selain itu, dalam satu bagian dari program perlindungan data pribadi, perusahaan juga konsisten menjalankan program edukasi dan pelatihan kepada seluruh ekosistem Gojek, seperti mitra usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), mitra driver dan lainnya.
