Debut dengan Red Bull Racing, Yuki Ysunoda Langsung Bidik Podium di F1 Jepang

Setelah menghabiskan lebih dari empat musim di AlphaTauri yang sekarang jadi Racing Bulls, ia bikin bos-bosnya kagum sama kecepatan plus kedewasaannya yang semakin baik dilintasan, Tsunoda akhirnya naik pangkat ke Red Bull. Dia bakal jadi tandem Max Verstappen, sebagai peraih juara F1 empat kali.

Melansir Crash, keputusan ini diumumkan secara resmi pada hari Kamis (27/3/25), cuma beberapa hari setelah Liam Lawson, yang awalnya dipilih buat tim 2025, tapi penampilannya buruk di kualifikasi Shanghai.

Meskipun belum jelas nasib Tsunoda bakal survive di Red Bull karena mobil RB21 terkenal susah dikendalikan.

Pembalap 24 tahun ini udah coba mobilnya di simulator minggu ini untuk persiapan debutnya, dan pernah mengendarai mobil Red Bull 2024 di Abu Dhabi tahun lalu. Tapi sayang, dia tidak mendapatkan kesempatan tes pramusim buat adaptasi sama tim bessar yang udah punya sejarah ciamik di F1.

Yuki Tsunoda Butuh Adaptasi

Pernyataan pertama kali di depan umum sejak gabung Red Bull Racing, Tsunoda mengaku butuh waktu untuk beradaptasi dengan suasana baru ini, tapi dia tetap semangat untuk mulai balapan di Suzuka dengan langkah yang benar.

"Saya tidak ingin menaruh harapan terlalu tinggi, tetapi yang terpenting, saya ingin naik podium di GP Jepang," kata Tsunoda seperti dikutip dari Crash dan Motorsport.

Baca Juga: Yuki Tsunoda Resmi Geber Mobil Oracle Red Bull Racing F1

"Namun, saya rasa hasilnya tidak akan begitu baik sejak awal, jadi saya perlu memahami mobilnya terlebih dahulu, dan secara bertahap membandingkannya dengan mobil Racing Bulls dari FP1. Begitu saya bisa menikmati mengendarainya secara alami, saya rasa hasilnya akan mengikuti. Jika hasilnya adalah podium, itu akan fantastis."

Ingin Penyesuaian RB21

Tsunoda tidak menganggap pengalaman pertamanya mengendarai RB21 di simulator 'aneh', tetapi mengakui bahwa ia ingin membuat beberapa perubahan pada mobil tersebut agar lebih sesuai dengan gaya mengemudinya.

"Di simulator, saya tidak merasa mobil ini begitu menantang,” jelasnya. “Tentu saja, saya mendapat kesan bahwa mobil ini cenderung berbelok di bagian depan, seperti yang sering dikatakan orang, tetapi dalam hal sulit, rasanya tidak terlalu aneh. Itu pun di simulator.

Baca Juga: Liam Lawson akan Dicoret Red Bull Racing Imbas Performa Buruk

"Tentu saja, saya pikir tipe mobil yang ingin saya buat berbeda dengan Max (Verstappen), jadi saya ingin membuat mobil yang bagus sendiri, memahaminya, dan mulai menjalankannya secara bertahap."