KabarOto.com - JLM Auto selaku payung dari merek Harley-Davidson di Indonesia mengajak awak media untuk melakukan pengetesan motor gede terbarunya, yakni Pan America 1250 Special di sirkuit offroad BOS, Jakarta Timur.
Menariknya, Pan America ini bisa dibilang satu-satunya motor dengan tipe touring adventure dari pabrikan asal negeri Paman Sam tersebut setelah eksis selama kurang lebih 120 tahun (1903-2023) lalu.
KabarOto pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut dengan melakukan pengetesan singkat di trek tanah bercampur rumput yang disiapkan oleh pihaknya.
Meski bertipe adventure, namun aura wajah khas Harley-Davidson keluarga glide masih terpapar di front fascia Pan America 1250 Special. Hanya saja, suspensi depan-belakang dan desain sasisnya, sengaja dibuat bertipe adventure agar mudah melibas segala rintangan.
Tak perlu khawatir bagi rider dengan tinggi rata-rata orang Asia. Model Pan America 1250 Special juga dilengkapi dengan suspensi depan dan belakang semi-aktif yang dapat disetel secara elektronik.
Baca Juga: Galeri Harley-Davidson Breakout 117
Sebagai inovasi pertama di industri sepeda motor, Pan America dilengkapi dengan Adaptive Ride Height (ARH), sistem suspensi baru yang lebih revolusioner dan secara otomatis bertransisi antara posisi berhenti untuk dapat bisa lebih rendah dan ketinggian pengendaraan optimal saat sepeda motor sedang bergerak.
Adapun beberapa mode berkendara yang dikontrol secara elektronik, dan fitur Cornering Rider Safety Enhancements. Beragam fitur teknologi yang disematkan ini dirancang untuk menyesuaikan performa sepeda motor dengan traksi yang tersedia selama akselerasi, deselerasi, dan pengereman.
KabarOto pun melibas 2 putaran trek yang terdiri dari lintasan tanah, rumput, hairpin hingga superbowl. Kami pun menjajal mesin terbaru bernama Revolution Max 1250, dengan kapasitas 1.250 cc V-Twin yang mengeluarkan tenaga 150 dk berpendingin cairan.
Suspensi Showa dengan perangkat lunak Harley-Davidson sanggup meredam guncangan pada trek tersebut dengan baik, meski hanya 2 putaran, namun KabarOto sudah langsung bisa merasakan kenyamanan moge adventure dengan banderol Rp 811 jutaan tersebut.
Hal tersebut tentunya berkat Sistem Vehicle Loading Control yang dapat merasakan bobot pengendara, penumpang dan barang bawaan untuk memilih penurunan suspensi yang optimal dengan menyesuaikan preload belakang secara otomatis. Ketinggian jok tanpa muatan adalah 33,4 inci pada posisi rendah dan 34,4 inci pada posisi tinggi.
Multi-Position Rear Brake Pedal membuat ketinggian pedal kaki rem belakang dapat diubah posisinya untuk meningkatkan kontrol dan kenyamanan saat pengendara berdiri, kami pun menjajal moge tersebut dengan mode offroad agar makin terasa sensasi 'liar'nya.
Sayangnya, dalam pengetesan singkat motor dengan bobot mencapai 250 kilogram tersebut, tidak sempat menjajal eksplorasi tenaga mesin sepenuhnya. Namun, handling moge adventure ini, tentu sangat mengasyikkan. Tunggu saja review lengkapnya di KabarOto, ya!
