KabarOto.com - Industri otomotif di Indonesia nampaknya masih memiliki daya tarik bagi sebagian pabrikan otomotif global. Rumor terbaru menyebutkan bahwa pabrikan otomotif asal Negeri Hindustan, Mahindra & Mahindra Limited sedang melakukan studi terkait dengan potensi kolaborasi dengan Ford Motor Co untuk kembali bersaing di pasar otomotif tanah air. Kedua pabrikan tersebut berencana untuk ekspansi ke beberapa negara lainnya yakni Rusia dan Afrika Selatan.
Pawan Goenka, Managing Director Mahindra & Mahindra Limited mengungkapkan, bahwa saat ini pihaknya bersama Ford sedang mengeksplorasi berbagai aspek, mulai dari manufaktur, sumber daya, engineering hingga kepada sisi ritel. "Saat ini masih dalam tahap sangat awal untuk bisa menyimpulkan pada aspek apa kami akan bermitra untuk memperluas pasar kami," paparnya seperti mengutip laman The Economic Times.
Baca juga: Rayakan Ultah Ke-115, Harley Davidson Berkolaborasi Dengan Ford
Selain itu, Goenka pun memaparkan bahwa Asia Tenggara merupakan salah satu kelompok pasar dengan negara berkembang utama yang belum dijajaki oleh Mahindra. Dengan bekerja sama dengan Ford membuat mobil SUV, Scorpio, diharapkan mampu memperluas pasar ke Indonesia maupun Thailand.
Sebagai bukti keseriusan perluasan pasar mereka secara global, Mahindra sendiri baru saja melakukan investasi secara mandiri di Afrika Selatan, meski Ford sendiri telah memiliki fasilitas manufaktur yang cukup besar. Keterlibatan Ford sendiri meliputi dukungan distribusi, sumber daya, layanan purna jual dan juga ekspansi ke beberapa wilayah di Afrika Selatan.
Sekadar informasi, Mahindra & Mahindra telah melakukan aliansi strategis dengan Ford selama hampir satu tahun terakhir. Kerjasama yang dilakukan sendiri meliputi produk, teknologi, dan distribusi, termasuk program mobilitas masa depan, proyek kendaraan yang terhubung, dan mobil listrik.
Di India, Mahindra & Mahindra dikenal sebagai perusahaan multinasional yang bermarkas di Mumbai, India. Perusahaan yang berdiri sejak tahun 1945 tersebut telah sukses meraih pendapatan sebesar 238 miliar rupee atau setara dengan Rp 48,35 triliun di tahun 2011 lalu dan telah mempekerjakan 119.900 karyawan.
