Kabaroto.com - Perusahaan otomotif asal Amerika Serikat (AS), Ford, membuat sebuah keputusan kontroversial. Perusahaan otomotif terbesar kedua di AS itu berencana memangkas 10 persen karyawannya.
Ford saat ini mempekerjakan sekitar 202 ribu pegawai. Dengan demikian, akan ada sekitar 20 ribu pegawai yang akan dipecat atau dirumahkan. Ford akan melakukan hal ini secara bertahap dalam beberapa hari ke depan.
Meski demikian, kabar ini direpis oleh juru bicara Ford, Mike Moran. "Kami belum mengumumkan langkah efisiensi apa pun terkait pekerja. Kami tak ingin mengomentari spekulasi ini."
Penjualan mobil Ford memang terus mengalami penurunan sejak Mark Fields diangkat sebagai CEO pada tahun 2014. Pada tahun itu, penjualan Ford turun hingga 40 persen.
Adapun, Penjualan global Ford pada April 2017 sebanyak 214.695 unit atau turun 7,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Salah satu alasannya adalah persaingan yang semakin ketat, terutama dengan merek Jepang, yang membuat penjualan mobil Amerika itu turun dalam beberapa tahun terakhir.
Meski demikian, Ford terus berambisi untuk menciptakan mobil listrik dan mobil otonom (tanpa supir). Mereka menyisihkan dana sekitar 4,5 dolar AS untuk menyelesaikan proyek ini. Mereka pun optimistis meluncurkan kedua jenis mobil ini pada tahun 2021.
