GIIAS Sebut Pasar Otomotif Lesu, BYD Berani Bidik Target 2 Kali Lipat


BYD Siapkan 10 Unit Mobil Test Drive di GIIAS 2025 (Foto: Kipli)
KabarOto.com - Merek otomotif raksasa asat Tiongkok Build Your Dreams (BYD) akan kembali berpartisipasi di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.
Luther Panjaitan, Head of PR Government and Relations PT BYD Motor Indonesia menyampaikan di GIIAS tahun ini pihaknya merasa optimis bisa mendapatkan Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) lebih banyak hingga dua kali lipat dibandingkan pameran yang sama tahun sebelumnya.
“Target (SPK) di GIIAS nanti belum kami tentukan. Tapi berkaca pada kegiatan-kegiatan sebelumnya, kami harapkan bisa lebih dari tahun sebelumnya. Paling tidak 1,5 kali lipat atau mungkin kalau bisa dua kali lipat,” ujar Luther saat ditemui di Jakarta, Rabu (16/07).
Sebagai informasi, BYD memperoleh 2.920 SPK di GIIAS tahun lalu. Ini berarti BYD yakin bisa mendapatkan jumlah SPK hingga lebih dari lima ribu unit di GIIAS 2025.
Baca Juga: BYD Sealion 7 Lahap Trek Lurus dan Tikungan Tajam Sirkuit Mandalika
Untuk menarik minat para calon konsumen, Luther mengatakan BYD sudah mempersiapkan area khusus untuk test drive di GIIAS 2025.
“Berdasarkan riset kami di kegiatan sebelumnya, ternyata antusiasme masyarakat untuk mencoba itu cukup tinggi. Makannya di GIIAS kali ini, kami mempersiapkan special test drive area khusus model BYD dan Denza,” ungkap Luther.
“Kami lagi persiapkan paling tidak hampir 10 unit (test drive),” lanjut dia.
Di sisi lain, pada penyelenggaraan tahun ini, Gaikindo menetapkan target moderat pada GIIAS 2025.
Baca Juga: Ini Jajaran Mobil yang Diboyong BYD Indonesia ke Ajang GIIAS 2025, Ada Tipe Baru
Ketua Umum Gaikindo, Yohannes Nangoi mengatakan bahwa pihaknya menetapkan target moderat pada GIIAS 2025 ini, karena kondisi pasar otomotif dalam negeri sedang mengalami penurunan.
Sebagai informasi, pada GIIAS 2024 lalu mencatatkan nilai transaksi sebesar Rp 20 triliun, dengan penjualan kendaraan sebanyak 40.000 unit.
Setidaknya, pencapaian GIIAS 2025 ditargetkan kurang lebih sama dari tahun lalu.
"Jadi, kita tidak terlalu muluk-muluk sebetulnya. Kalau kita bisa mengulangi kesuksesan tahun 2024 saja, itu sudah luar biasa. Karena terus terang, marketnya agak sedikit berat, dolar AS juga semakin tinggi," jelas Nangoi.
Penyebab penjualan mobil menurun disebabkan daya beli masyarakat melemah. Selain itu, adanya ketidakpastian regulasi perdagangan global dari Amerika Serikat (AS) yang dikhawatirkan akan berdampak terhadap penjualan otomotif domestik.
Namun, seiring dengan banyaknya kehadiran merek-merek baru di industri otomotif nasional, Gaikindo optimistis bahwa penjualan mobil dapat kembali bergairah.
“Tapi, yang menguntungkan adalah masih banyak sekali model-model baru datang dengan harga lebih terjangkau. Mudah-mudahan ini bisa ditutup oleh produk tersebut,” tutup Nangoi.
Tags:
#BYD Indonesia #Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) #GIIAS 2025