POPULAR STORIES

Hemat Bahan Bakar, BRT Trans Semarang Gunakan Bahan Bakar Gas

Hemat Bahan Bakar, BRT Trans Semarang Gunakan Bahan Bakar Gas BRT Trans Semarang mulai gunakan bahan bakar gas untuk hemat BBM

KabarOto.com - Bus Trans di berbagai kota yang telah hadir sejak beberapa tahun lalu memang digunakan untuk mengurangi jumlah kendaraan pribadi berlalu lalang yang mengakibatkan macet. Di kota-kota besar seperti Jakarta, Yogyakarta, dan Semarang tentu sudah dilengkapi dengan fasilitas ini.

Sejak beberapa tahun kebelakang, Pemerintah menggembor-gemborkan kendaraan listrik agar menghemat bahan bakar fosil. Sebagai salah satu alternatif lainnya, Pemerintah Jawa Tengah bersama Dinas Perhubungan kota Semarang memberlakukan bahan bakar gas untuk Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang.

Pemerintah Kota Semarang menjalin kerjasama dengan Pemerintah Toyama City di Jepang untuk melaksanakan program konversi bahan Bakar dari Solar menjadi Gas.

trans semarang

Peluncuran converter gas ini telah dilakukan pada (9/1) lalu. Bertempat di Hotel Patra Semarang, acara ini dihadiri oleh Masashi Mori selaku Wali Kota Toyama, Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jateng, Hendrar Prihadi selaku Wali Kota Semarang, dan Budi Setiyadi selaku Dirjen Perhubungan Darat Kementrian Perhubungan.

"Usaha konversi bahan bakar ini merupakan proyek pertama. Sehingga bisa dipromosikan sebagai model untuk daerah dan kota lain di dunia. Sejak September 2017, Kota Toyama melakukan survei yang mempromosikan ke masyarakat menggunakan rendah karbon dengan city to city colaboration. Dengan teknologi konverter dari Toyama ini, gas karbon bisa ditekan hingga 40 persen," jelas Mori.

Sebelumnya telah dilakukan uji coba penggunaan bahan bakar gas pada 23 Juli 2018 lalu. Jarak yang ditempuh sekitar 16,5 km menggunakan bus sedang (medium).

trans

Dari hasil uji cobanya menunjukkan angka dimana penggunakan bahan bakar campuran solar dan CNG membutuhkan 1,48 liter dan gas CNG 4,02 Lsp, total biayanya hanya Rp 20.084. Sedangkan kalau menggunakan bahan bakar solar membutuhkan 5,5 liter dengan total biaya Rp 28.325.

Kadishub Semarang, M Khadik memaparkan, "Uji coba dilakukan di tanjakan Gombel, menggunakan solar harus persneling 2 (transmisi ke-2). Pakai Gas ternyata bisa persneling 3 (transmisi ke-3), powernya lebih besar."

Lokasi stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) untuk pengisisan BRT Trans Semarang juga sudah disiapkan. Saat ini sudah berdiri beberapa SPBG, antara lain SPBG Mangkang, SPBG Penggaron, dan SPBG Kaligawe. Tetapi untuk saat ini SPBG yang ada belum difungsikan. Dan untuk pengisian bahan bakar Gas akan dilakukan di Tambakaji.

Dalam hal pengisian bahan bakar gas, BRT Trans Semarang bekerjasama dengan PT Pertagas Niaga dengan mendatangkan 2 MRU (Mobile Refueling Unit). Nah, MRU inilah yang akan memudahkan pengisian bahan bakar dengan CNG (Compressed Natural Gas).