POPULAR STORIES

Honeywell Ingin Masuki Pasar Turbocharge Tanah Air

Honeywell Ingin Masuki Pasar Turbocharge Tanah Air Pabrik PT Honeywell Indonesia di Bintan

Produsen aksesoris industri dirgantara dan otomotif, PT Honeywell Indonesia akan coba mencicipi porsi ‘kue’ pasar efisiensi penggunaan bahan bakar di Indonesia. Langkah ini dimulai dengan menjual produk turbocharge pada tahun ini di tanah air.

President Director Honeywell Indonesia Alex J Pollack mengatakan, produk turbocharge yang diproduksi itu sebagian besar dipasarkan di Eropa dan Amerika Serikat. Dengan penggunaan turbocharge Honeywell, efisiensi biaya dari energi dan polusi diprediksi mencapai 40%.

“Pasar Indonesia sangat siap untuk produk turbocharge, namun memang nilainya tidak sebesar regional lain. Sekarang mobil yang menggunakan turbocharge di sini hanya 1%—2%. Penggunaan untuk truk sudah cukup bagus, 60%—70%,” jelasnya kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/3).

Alex menyebut bisnis turbocharge di Indonesia memang terbilang kecil, mengingat pemerintah belum memiliki regulasi spesifik yang mengatur efisiensi bahan bakar dan pengurangan gas rumah kaca dari sektor otomotif.

Data Honeywell menunjukkan penetrasi produk turbocharge di pasar global pada 2015 yaitu sebesar 33%, dan diprediksi akan mencapai 47% pada 2020 mendatang. Kendati demikian, di tahun yang sama, diprediksi hanya 5% dari total kendaraan di Indonesia yang menggunakan turbocharge.

Turbochage sendiri adalah produk aksesoris kendaraan bermotor yang diproduksi oleh lini bisnis Transportation System Honeywell. Penggunaan turbocharge memungkinkan kendaraan menggunakan bahan bakar lebih efisien dan menghasilkan lebih sedikit gas polutan.

Berdasarkan perhitungan Honeywell, dengan turbocharge, efisiensi penggunaan bahan bakar dapat mencapai 25% sedangkan buangan gas CO2 dapat tertekan hingga 20%.

Alex menggarisbawahi pemerintah Indonesia belum memiliki regulasi yang berorientasi menekan angka polusi, meski temuan Greenpeace Indonesia menunjukkan level polusi di DKI Jakarta telah 4,5 kali lipat di atas ambang batas toleransi yang ditetapkan WHO.

“Di Indonesia, motor kecil saja bisa menyebabkan polusi besar. Di negara-negara Eropa misalnya, pemerintah mengharuskan 1 liter bahan bakar bisa untuk 23 km, Malaysia dan Singapura 10—17 km per liter, sedangkan Indonesia hanya 7—9 km per liter gasoline,” jelas Alex.

Untuk itu, dia mengungkapkan Honeywell akan memasarkan produk dengan berfokus pada pasar aftermarket, dan turut melakukan program-program peningkatan kesadaran masyarakat untuk efisien menggunakan bahan bakar dan menekan level polusi.

Berita Terkait

Berita Terkait