POPULAR STORIES

Jakpro Beri Kesempatan Inggris Berinvestasi Di Pembangunan LRT

Jakpro Beri Kesempatan Inggris Berinvestasi di Pembangunan LRT Proyek LRT di Jakarta.

Direktur Utama (Dirut) PT Jakarta Propertindo (Jakpro), Satya Heragandhi mengaku tidak meminta Inggris berinvestasi untuk pembangunan light rail transit (LRT) di tahap berikutnya, ketika Menteri Urusan Perdagangan Internasional Inggris, Liam Fox bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia berkunjung ke Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (6/4) lalu untuk meninjau pembangunanLRT dan gelanggang olahraga Velodrome.

Namun, pihaknya memberi kesempatan kepada Inggris untuk berinvestasi apabila negara tersebut ingin menanamkan modalnya. Terlebih saat ini Inggris tengah mencari tempat untuk berinvestasi.

"Mereka datang sendiri, kami tidak undang secara khusus. Mereka ingin lihat kemajuan proyek kami," ujar Satya kepada wartawan, kemarin.

Inggris saat ini menjadi konsultan pengawas untuk proyek LRT Jakarta, yakni Mott Macdonald dan kontraktor utama proyek Velodrome, yakni ES Global. LRT yang sedang dibangun saat ini sepanjang 5,8 kilometer dari Kelapa Gading hingga Rawamangun (Velodrome), yang dibangun oleh PT Jakpro dengan kontraktor utama PT Wijaya Karya (Wika) dengan anggaran Rp4,5 triliun.

Rencananya, DKI akan membangun tujuh koridor LRT. Awalnya yang pertama kali akan dibangun adalah koridor 1, Kebayoran Lama-Kelapa Gading sepanjang 1-3 kilometer dari panjang total 21,6 kilometer dan koridor 7, rute Bandara Soekarno-Hatta-Ancol- Kemayoran-Cempaka Putih yang panjangnya 30 kilometer.

Namun, untuk saat ini pembangunan tersebut akan diutamakan untuk rute- rute yang melintasi lokasi- lokasi yang digunakan untuk Asian Games. Sisanya, adalah rute Tanah Abang-Pulo Mas sepanjang 17,6 km, Joglo- Tanah Abang sepanjang 11 km, dan Puri Kembangan- Tanah Abang sepanjang 9,3 km, serta Pesing-Kelapa Gading sepanjang 20,7 km.

Satya mengatakan, total rute LRT Jakarta ada sepanjang 110 kilometer dan membutuhkan dana sebesar 4 miliar dolar AS. Oleh karena itu, pihaknya pun mencoba memberi kesempatan kepada Inggris yang tengah mencari tempat untuk berinvestasi dengan proyek LRT Jakarta selanjutnya.

"Mereka akan kirimkan tim khusus untuk melihat dan mempelajari kelayakannya," katanya.

Saat ini, rencana pembangunan rute-rute LRT Jakarta selanjutnya sedang dalam tahap diskusi studi kelayakan dan trase yang akan diusulkan. Apabila hal tersebut dokumennya sudah siap, maka pihaknya pun mendorong percepatan supaya bisa disetujui oleh Gubernur setelah Kementerian Perhubungan (Kemhub) RI memberikan masukannya.

"Sekarang ini kami, konsultan, Dinas Perhubungan DKI, dan Kemhub terus konsultasi, karena ini bagian dari Instruksi Presiden yang meminta semua moda transportasi harus disegerakan dan terintegrasi," katanya.

Ia mengatakan, pembangunan LRT fase berikutnya juga sangat penting karena diproyeksikan akan terintegrasi hingga Dukuh Atas. Di lokasi tersebut akan menjadi transit oriented development (TOD) dari seluruh moda transportasi, termasuk kereta api bandara. Rute-rute LRT Jakarta juga rencananya akan tersambung dengan rute LRT yang akan dibangun pemerintah pusat saat ini, yakni rute Cibubur-Cawang-Grogol sepanjang 15 kilometer.

Deputi Gubernur Bidang Transportasi dan Industri Perdagangan, Sutanto Soehodo mengatakan, kepada pihak Inggris ia menyampaikan, bahwa saat ini DK sedang menggunakan konsultan dari Inggris dalam pembangunan LRT Jakarta.

Pengembangan LRT Jakarta sendiri, disampaikannya, masih jauh dari target uang besar karena pihaknya hanya membangun fase pertama yang hanya sekitar 6 kilometer dari 7 koridor.

"Kami berharap, sebetulnya sudah memberi tugas kepada Jakpro untuk membangun, tapi kami harap Inggris juga berperan dalam pendanaan," katanya.

Terkait itu, minggu depan, katanya, pihak Inggris, yakni tim dari UK Export Finance akan datang untuk meninjau dan bertemu dengan pihaknya untuk mengelaborasi perihal kemungkinan investasi tersebut. DKI sendiri memberikan kesempatan kepada Inggris untuk bisa berinvestasi di bidang infrastruktur atau sarana dan prasarananya.

Sedianya, DKI juga membuka kepada semua pihak untuk bisa berinvestasi dalam pembangunan LRT Jakarta nanti, baik swasta dalam dan luar negeri.

Berita Terkait

Berita Terkait