POPULAR STORIES

Jokowi Sebut Tantangan Ke Depan Untuk Industri Otomotif Indonesia

Jokowi Sebut Tantangan ke Depan untuk Industri Otomotif Indonesia Jokowi mengapresiasi perkembangan industri otomotif di Indonesia. (Foto: Rizky Fitriyanto)

KabarOto.com - Gaikindo Indonesia International Auto Show 2018 (GIIAS) resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo. Dalam pernyataannya, Jokowi mengapresiasi perkembangan industri otomotif di Indonesia. Menurutnya di antara semua sektor perindustrian, otomotif paling potensial dan sudah merambah duinia internasional, hal ini diperkuat dengan rantai produksi global, skala ekonomi global, branding juga sudah global.

"Dengan demikian kita harus cermati perkembangan otomotif dunia internasional. Sudah dimulai negara maju dan tetangga sampai trend tersebut masuk ke Indonesia. Karena kita bagian rantai pasar industri otomotif global," terangnya.

Jokowi juga menegaskan, ada tiga tantangan yang harus dihadapi industri otomotif di Indonesia, yang pertama adalah semakin meluasnya fenomenal mobil listrik. Fenomenal ini menurutnya dimulai dari Tesla.

"Dulu Tesla barang langka yang eksotis, tapi sekarang banyak negara menenggunakan mobil listrik Tesla, tren sekarang beralih ke mobil listrik. Hati hati mengimplementasikan," terangnya.

Jokowi saat meresmikan Kendaraan Pedesaan. (Foto: Rizky Fitriyanto)

Dia juga memberi contoh, di Prancis dan Inggris akan akan menerapkan mobil non listrik tidak boleh dijual di negara itu. "Di Pransic dan Inggris mobil non listrik ke depan tidak boleh dijual, dan Tiongkok juga akan menjadi produsen mobil listrik yang pertama dan terbesar," terang Jokowi.

Tantangan kedua menurutnya adalah, teknologi distribusi seperti kendaraan otonom, kendaraan yang bisa menjalankan diri sendiri dan transportasi online seperti gijek dan grab. Dengan kendaraan otonom bisa diredefinisi apa itu mobil.

Dia memberikan contoh kendaraan otonom Seperti mobil yang bisa dikendarai sendiri bisa dipakai untuk konsumen umum. "Kendaraan otonom bisa dipakai untuk jasa delivery. Hati hati dengan perkembangan seperti ini," tegasnya.

Jokowi mengingatkan kepada industri otomotif Indonesia untuk keluar dari zona nyaman. (Foto: Rizky Fitriyanto)

Masih biicara mengenai tantangan, yang kedua Jokowi mengingatkan, jika aplikasi transportasi online, mobil dari tadinya produk menjadi sebuah jasa sudah beralih fungsi, dan masyarakat semakin terbiasa menggunakan Grab Car dan Go Car. "Mungkin ke depan orang malas menyetir dan membuat SIM, anak-anak tidak mau bikin SIM karena pergi pakai aplikasi saja," tambahnya.

Dan dipesan yang ketiga, Jokowi mengingatkan kepada industri otomotif Indonesia untuk keluar dari zona nyaman. JIka sudah masuk ke zona ini akan sulit untuk keluar. Dia mengungkapkan, jika siklus otomotif ini harus diwaspadai.

"Kita harus paham otomotif ada siklusnya dan peka terhadap ekonomi yang ada. Banyak peneliti yang mengatakan jumlah penjualan mobil di Amerika justru akan menurunkan. Di Tiongkok ekonomi sedang melambat dan perang dagang dengan Amerika, kalau siklus otomotif dunia sedang mengalami penurunan," kata Jokowi.

Namun dia optimis pasar masih besar, dan industri otomotif harus didorong dengan pasar ekspor. "Otomotif posisinya nomor dua terbesar untuk pengolahan dan lima besar sektor industri. Pemerintah akan all out membantu industri otomotif," papar Jokowi.