POPULAR STORIES

Ketika Motor Besar Dan Vespa Bertemu Adakan Baksos

Ketika Motor Besar dan Vespa Bertemu Adakan Baksos Para biker berkonvoi meninggalkan Garazi menuju Panti Asuhan Shohibul Al Istiqomah, di daerah Cililitan, Jakarta Timur. (Foto Eki Razaki)

Terik matahari terasa begitu panas ketika beberapa biker tampak berkumpul di area BKT, Duren Sawit, Jakarta Timur, Minggu, 19 Juni 2016. Sekitar 30 motor tampak terparkir dengan atribut klub masing-masing. Uniknya, tak hanya motor berkubikasi besar yang berhenti di depan Garazi MBC, yang merupakan salah satu markas Motor Besar Club Indonesia (MBC Indonesia). Di samping motor kubikasi besar dari merek seperti Harley Davidson, Moto Guzzi, Yamaha, Kawasaki, Benelli, dan lain-lain, terdapat pula kubikasi di bawah 200cc yaitu motor-motor Vespa.

“Memang hari ini sengaja kami dari FKPM (Forum Kemitraan Polisi dan Masyarakat) MBI (Motor Besar Indonesia) mengajak adik-adik kami dari berbagai klub Vespa untuk bergabung bersama,” kata Irianto Ibrahim, Ketua Pengurus FKPM MBI. “Di bulan yang baik ini, kami dari berbagai klub motor besar dan Vespa bersama-sama bahu membahu mengumpulkan baik barang maupun uang untuk dibagikan kepada anak-anak yang membutuhkan,” jelas Irianto yang juga adalah Sekretaris Jenderal klub MBC Indonesia. Salah satu peserta acara bakti sosial adalah biker asal Australia, Craig Knight, yang turut riding menuju lokasi bakti sosial. Craig yang juga merupakan penunggang motor besar di negara asalnya ini menunjukkan dukungannya untuk acara “Jakarta Bike Week” yang akan digelar MBC Indonesia tahun depan.

Tepat pukul 14.00 WIB, para biker berkonvoi meninggalkan Garazi menuju Panti Asuhan Shohibul Al Istiqomah, di daerah Cililitan, Jakarta Timur. Ketika tiba, tak kurang dari 30 anak telah berkumpul di lokasi bakti sosial. Beberapa kali secara bergantian peserta dengan motor besar maupun Vespa sempat berhenti untuk saling menunggu ketika ada masalah pada kendaraan sehingga menunjukkan solidaritas dari semua peserta. “Solidaritas itu penting, “ kata Pak Toto mewakili para biker, dari beberapa komunitas motor “Lagipula memang tak selayaknya biker itu arogan,” tutur Pak Toto, yang juga adalah Ketua MBC DKI Jakarta.

Walaupun kelelahan karena berkendara di bawah terik matahari dengan safety gear lengkap serta banyak biker sedang menjalani ibadah puasa, semua tertutup oleh keharuan disambut anak-anak yang tampak malu-malu mendekati motor yang memadati area jalan di depan Panti. Seorang pengurus menyebutkan bahwa banyak dari anak-anak yang diasuh di Shohibul Al Istiqomah telah sejak kecil dirawat di Panti. “Ada juga yang sejak masih bayi sudah ditinggal di sini,” tuturnya. Banyak pula anak asuh yang masih tinggal bersama Ibu atau Nenek mereka. Para pengurus yang bekerja secara sukarela itu mengupayakan agar Panti dapat menyekolahkan anak-anak yatim maupun yang telah kekurangan biaya sekolah. “Yang sampai lulus kuliah juga ada,” kisahnya lagi.

Kondisi bangunan Panti Asuhan sedang dalam renovasi. Panti yang telah lebih belasan tahun berdiri ini harus meninggalkan lokasi sebelumnya di area Kalibata karena digusur. Diharapkan agar di lokasi yang baru, makin banyak anak dapat merasakan manfaat dari Panti ini. Saat ini ada sekitar 80 anak yang sedang dibantu.

Usai bercengkerama dengan anak-anak dan pengurus Panti Asuhan Shohibul Al Istiqomah, para biker pun tancap gas kembali. Kali ini menuju Yayasan Majelis Ta’lim Al Barokah, yang berlokasi di Bungur, Senen, Jakarta Pusat. Tiba di lokasi, para biker terpana dengan keluarga yang dibina Yayasan. Beberapa anak tampak mengalami kondisi tuna daksa, bahkan harus menggunakan kursi roda. Terdapat pula anak dengan kondisi tuna grahita, dan lain-lain. Dengan berbagai kekurangan tersebut, para anak asuhan Yayasan tampak antusias hendak melihat motor-motor berbaris di lokasi bakti sosial yang menggunakan Kantor KUA Kali Baru, Bungur, Senen, Jakarta Pusat.

Lantunan musik Islami ditampilkan oleh anak-anak asuhan Yayasan Majelis Ta’lim Al Barokah yang telah berdiri sejak tahun 2004 itu. Harmoni suara merdu para penyanyi dan tabuhan musik gendang menambah suasana gembira sore itu. Karena memang ditujukan untuk menjadi wadah kegiatan masyarakat setempat, tampak pula para lansia di antara peserta acara bakti sosial tersebut. Umi Pakam, seorang lady biker dari “Free Riders”, yang juga aktif di Majelis Ta’lim Al Barokah menyampaikan bahwa para anak asuhan Yayasan tersebut sangat bersemangat mencapai impian. Semangat itu tak luntur walau dalam kondisi tuna daksa maupun tuna grahita.

Usai bersalaman dan bersilaturahmi dengan warga Yayasan, para biker pun melakukan riding untuk berkumpul bersama biker lain untuk kesempatan bersilaturahmi. Kombes Pol Drs. M. Elia W. Mastoko, SH, MM, yang merupakan Pembina FKPM MBI menyampaikan kebanggaannya akan solidaritas dan semangat berbagi yang ditunjukkan para biker. “Forum kemitraan yand dibuat dalam FKPM MBI dibentuk salah satunya untuk memberikan manfaat bagi masyarakat banyak,” tuturnya. FKPM MBI yang pembentukannya didasari oleh Nawa Cita yang berasal langsung dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, ini sebelumnya telah mengadakan pula acara bakti sosial di Garut, Jawa Barat, pada Maret 2016. Kegiatan bakti sosial memang masuk dalam kegiatan rutin FKPM MBI. Forum ini

Para peserta dari klub Vespa pun menyampaikan kepuasannya bisa bersama-sama dengan biker motor besar untuk melakukan acara bakti sosial. Beberapa biker Vespa wanita yang turut dalam riding pun tampak puas walaupun riding siang hingga sore hari saat melaksanakan Ibadah Puasa. “Senang terutama karena melihat para anak yang dibantu, dan dilakukan bersama biker tak peduli besar cc (kubikasi) motor maupun mereknya,” tutur para biker muda ini.

Acara bakti sosial yang turut di dukung pula oleh Moto Guzzi dan Bank Mega ini pun ditutup dengan ucapan syukur sambil berbuka puasa bersama.

Baca Juga: