Komunitas Kopdar Pengicau (Kopcau) mengajak masyarakat untuk mencegah hilangnya generasi produktif akibat kecelakaan di jalan. Di Indonesia, sepanjang lima tahun terakhir kecelakaan telah menyebabkan hampir 800 ribu orang menjadi korban. Dari jumlah tersebut sekitar 17% berujung pada kematian.
"Kami menggugah kesadaran masyarakat untuk mencegah agar korban tidak terus bertumbangan di jalan. Termasuk tidak mudah terprovokasi dan mengumbar emosi di jalan. Hilangnya generasi produktif akan menghambat pembangunan termasuk mewujudkan kesejahteraan bangsa," ujar bro Saiful, ketua Kopcau, di sela aksi simpatik Hari Perenungan bagi Korban Kecelakaan Sedunia (World Day of Remembrance for Road Traffic Victim), di Jakarta, Sabtu (14/11) sore.
Aksi KOPCAU (foto: Edo Rusyanto)
Menurut lansiran data Korlantas Polri, mayoritas korban kecelakaan adalah kelompok usia produktif. Sepanjang lima tahun terakhir, 2011-2015, dari total korban yang mencapai hampir 800 ribu orang, sekitar 70% nya adalah mereka yang di rentang usia 16-50 tahun merupakan generasi produktif. Apalagi, seperti dilansir Bappenas, kerugian langsung dan tidak langsung akibat kecelakaan lalu lintas jalan mencapai Rp 250 triliun per tahun.
Butuh dukungan dari pemerintah termasuk Kepolisian RI untuk memangkas fatalitas kecelakaan lalu lintas."Untuk hal ini pemerintah mutlak menyediakan suprastruktur dan inrastruktur transportasi," ujar Koordinator Jaringan Aksi Keselamatan Jalan (Jarak Aman), Edo Rusyanto.
Baca juga:
